UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN DAN
HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK
QUR’AN HADITS SISWA KELAS IV MI SINDANGRAJA TASIKMALAYA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2012/2013
A. LATAR BELAKANG
Fungsi pendidikan bagi guru paling utama adalah
memimpin anak-anak membawa kearah tujuan yang jelas. Guru sebagai orangtua juga
harus menjadi model atau suri tauladan bagi anak-anak. Anak mendapatkan rasa
keamanan dengan adanya model atau suri tauladan bagi anak. Anak dapat
mendapatkan rasa keamanan dengan adnya model dan rela menerima petunjuk teguran
bahkan hukuman.
Guru merupakan pihak yang paling sering dituding
sebagai orang yang paling bertangungjawab terhadap kualitas pendidikan.
Tudingan seperti itu tidak sepenuhnya benar, mengingat masih banyak sekali
komponen pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Namun, guru
merupakan komponen yang paling strategis dalam proses pendidikan. Oleh karena
itu, banyak pihak menaruh harapan besar terhadap guru dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.
Pendidikan sekolah juga merupakan pendidikan yang
diselenggrakan melalui prasarana yang dilembagakan. Lembaga pendidikan sekolah
merupakan tempat menuntut ilmu yang kedua setelah keluarga. Proses belajar
mengajar merupakan inti dai proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru
sebagai pemegang peranan utma. Guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Oleh karena itu gurulah yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan pendidikan dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran
kepada siswa.
Pembelajaran PAI di MI.
Sidangraja, utamanya kelas V ternyata
tidak mudah. Adanya anggapan bahwa PAI hanyalah pelajaran yang sekedar dibaca
dan tidak harus diamalkan dan dipahami. Hal ini membuat siswa menjadi statis
dan kurang berprestasi. Hal ini jika dibicarakan akan berlarut-larut tentnunya
akan sangat membahayakan akhlaq dan aqidah generasi muda. Pengaruh yang saat
ini bisa kita lihat dari permasalahan ini adanya penurunan kesadaran beribadah
perserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Jika melihat masalah yang dialami peserta didik MI. Sindangraja penulis sebagai calon pendidik berasumsi bahwa untuk
menarik minat belajar peserta didik terhadap mapel PAI adalah
dengan menciptakan suasana senang dalam pembelajaran PAI, menciptakan suasana
tenag tersebut adalah dengan grur memelih metode pembelajaran yang tepat. Oleh
karena itu pemilihan metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan,
kurang paham, dan akhirnya menurunkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
Kedua kegiatan ini saling mempengaruhi dan dapat
menentukan hasil belajar. Di sini kemampuan guru dalam menyampaikan atau
mentransformasikan bidang studi yang baik, merupakan syarat mutlak yang tidak
dapat ditawarkan lagi karena hal ini mempengaruhi proses belajar dan hasil
belajar siswa. Untuk menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah
memahami pelajaran, seorang guru sangat di tuntut untuk terampil dalam memilih
dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang
dihadapinya. Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian
secara umum mengenai berbagai metode, baik mengenai kebaikan metode maupun
mengenai kelemahan-kelemahannya.
Selama ini guru dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas masih merupakan figur sentral dan pengendali dari seluruh kegiatan
belajar. Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered).
Guru mengajar masih secara konvensional, dengan sistem ceramah sehingga siswa
diberi materi secara penuh. Akibatnya siswa tidak kreatif dan kurang
mendapatkan pengalaman belajar. Kedudukan dan fungsi guru kegiatan belajar
mengajar cenderung masih dominan. Aktivitas guru masih sangat besar
dibandingkan dengan aktivitas siswa. Hal demikian terjadi karena guru kurang
professional dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran ,
misalnya yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, meyode pemberian tugas,
metode Tanya jawab dan sebagainya. Dengan meilih metode yang tepat, seorang
guru selain menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga
merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga pengalaman nya
disenangi bagi anak didik. Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana belajar
yang kreatif dalam maple PAI , guru dapat memilih metode reading aloud dalam
pelajaran ini ada materi yang dapat diterapkan dan dipraktekkan, seperti
membaca dan menghafal al-Qur’an.
Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan
pemahaman siswa, atas materi termasuk dalam pembelajaran PAI yang dipelajarinya
adalah melalui keterlibatan langsung atau pengalaman belajar haruslah dilakukan
sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada
orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa
belajar yang paling baik adalah adalah belajar melalui pengalaman langsung.
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati, tetapi
ia harus menghayati keterlibatan langsung dalam perbuatan tanggung jawab
terhadap hasilnya.
Berdasarkan keterangan diatas proses pembelajaran akan
lebih bermakna apabila peserta didik dapat membaca apa yang dipelajarinya.
Dengan demikian pembelajaran dengan pendekatan metode reading aloud merupakan
konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengetahui secara langsung
bagaimana siswa dalam membaca Al-Qur’an.
Berhubungan dengan hal itu, melalui penelitian ini akan
diteliti
“UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN DAN
HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK
QUR’AN HADITS SISWA KELAS IV MI. SINDANGRAJA TASIKMALAYA
SEMESTER
GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013”
B. PENEGASAN ISTILAH
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul:
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN DAN
HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE READING ALOUD DAN CARD SORT MAPEL PAI ASPEK
QUR’AN HADITS SISWA KELAS IV MI. SINDANGRAJA TASIKMALAYA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2012/2013
Agar terhidar dari kesalahapahaman serta tafsiran
mengenai judul penelitian dengan harapan agar mudah dipahami dan tidak terjadi
kesalah pahaman, penulis akan memberikan istilah yang terdapat pada judul
diatas.
1. Metode
Beberapa metode menurut para ahli, salah satunya
adalah menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan
pendekatan baru, adalah bahwa metode secara harfiah adalah cara. Dalam
pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan
atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep
secara sistematis.
2. Metode Reading Aloud
Reading Aloud terdiri dari dua kata, yaitu ‘reading’
yang artinya membaca, dan ‘aloud’ yang artinya dengan suara keras. Sedangkan
menurut Meilvin L. Silberman dalam bukunya Active Learning mendefinisikan
Reading Aloud sebagai metode pembelajaran dengan suara keras, yaitu membaca
atau melafalkan suatu teks dengan keras sehingga dapat memberikan inspirasi
siswa dalam berdiskusi.
3. Metode Card sord
Card Sort berasal dari dua kata yaitu ‘Card’ artinya
kartu dan ‘Sort’artinya menyortir.
Dengan demikian Metode card sort (menyortir kartu)
adalah cara penyajian materi pelajaran degan cara menyortir atau mengelompokkan
kartu yang berisikan materi pelajaran berupa kartu induk/pokok serta kartu
rincian untuk dikelompokkan sesuai dengan pernyataan yang benar, sehingga
membantu peserta didik untuk lebih mudah terfokus dalam memahami suatu materi
pokok pengajaran.
4. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Dari pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa hasil belajar belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar yang diperoleh melalui usaha dalam
menyelesaikan tugas-belajar.
C. RUMUSAN MASALAH
Apakah metode Reading Aloud dan Card sort dapat
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dan hasil belajar siswa kelas IV MI. SINDANGRAJA TASIKMALAYA?
D. TUJUAN DAN MANFAAT
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan
pengajaran PAI di MI. SINDANGRAJA TASIKMALAYA.
2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dan hasil belajar siswa MI. SINDANGRAJA TASIKMALAYA.
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Dapat berguna bagi pihak pengelola pendidikan dalam
meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam maple PAI demi
peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
2. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat berguna
terutama bagi diri penulis sendiri untuk mendapatkan khazanah ilmu pengetahuan
dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya maple PAI.
E. KAJIAN PUSTAKA
Penelitian tentang penggunaan metode reading aloud
pada dasarnya sudah banyak dilakukan. Namun demikian, masing-masing peneliti
memilki focus yang berbeda sesuai dengan lingkup kajian masing-masing. Agar
tidak terjadi duplikasi penelitian, maka peneliti memfokuskan penelitiannya
terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kemampua membaca
Al-Qur’an dan hasil belajar siswa di MI.
SINDANGRAJA(kelas V aspek
Qur’an hadist semester genap 2012/2013).
Penelitian - Penelitian sebelumnya yang menjadi bahan
rujukan sekaligus sebagai perbandingan penelitian ini adalah: Nur Anisah
(063111075). Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Al-qur’an hadits pokok bahasan menghafal al-qur’an surat pendek pilihan melalui
metode demonstrasi (studi tindakan kelas V MI futuhiyyah 02 kedu kec. Genuk
kota semarang tahun ajaran 2010/2011. Skripsi, semarang: Fakultas Tarbiyah
Walisongo semarang 2011.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan
kelas (classroom action reseach) dengan subjek penelitian siswa V MI futuhiyyah
02 kedu kec. Genuk kota semarang dengan jumlah siswa 30 anak. Focus yang
diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil belajar
kognitif dalam penelitian ini didapat dari nilai tes akhir siklus. Sedangkan
hasil belajar psikomotorik didapat dari observasi pada saat pemebelajaran
Qur’an hadist denga menggunakan metode demonstrasi sedang berlangsung. Data
yang telah didapat kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif untuk
mengetahui hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan belajar ≥ 65. Proses
penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pelaksanaan siklus 1 sudah dirancang
sebelumnya. Pelaksanaan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I.
pengumpulan data menggunakan metode observasi secara langsung pada saat
pembelajarn dengan menggunakan metode demonstrasi dan pengambilan nilai pada
tiap akhir siklus. Pengolahan data dengan menggunakan tehnik analisis
deskriptif kuantitatif. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian siklus I
ketuntasan belajar mencapai 66%. Sedangkan siklus II ketuntasan belajar
mencapai 96,7%.
Selain skripsi di atas, penulis juga mempunyai rujukan
skripsi lain, yaitu Agus Latif (073111540) dengan skripsinya yang berjudul
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Surat
Al-Adiyat dan Al-Insyirah Melalui Model Card Sort (Studi Tindakan Pada Kelas IV
MI Raudlatul Islamiyah Purworejo, Bonang, Demak) Tahun Pelajaran 2010/2011.
Subyek dari penelitian skripsi tersebut adalah siswa
kelas IV MI Raudlatul Islamiyah Purworejo, Bonang, Demak, dengan jumlah 30 siswa.
Hasil penelitian tersebut dari siklus I, II, III, menunjukkan adanya
peningkatan. Hasil belajar kognitif siswa pada pra siklus diperoleh nilai
rata-rata 49,44 dengan siswa yang tuntas 14 dari 30 siswa, kemudian pada siklus
I sedikit meningkat, yaitu nilai rata-rata siswa 76,4 dengan siswa yang tuntas
26 dari 30 siswa. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi
82,46 dengan siswa yang tuntas 29 dari 30 siswa.
Sedangkan pada hasil angket yang telah di jawab dari
30 responden tentang motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits, pada siklus I, II, dan III mengalami peningkatan, dengan hasil 79,7%
(tergolong kuat), 80,2% (tergolong sangat kuat), dan 82,3% (tergolong sangat
kuat). Kemudian pada hasil belajar afektif siswa pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata 53,70 (tergolong kurang) siswa yang tuntas 8 dari 30 siswa. Pada
siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 68,89 (tergolong cukup) siswa yang
tuntas 18 dari 30 siswa, dan pada siklus III nilai rata-rata meningkat lagi menjadi
77,77 (tergolong baik) siswa tuntas semua.
Selain itu, penulis juga menggunakan rujukan dari
skripsi Muh Tolkah (093111446) yang berjudul Penerapan Metode Reading Aloud
dalam Peningkatan Hafalan Bacaan Shalat (Studi Penelitian Kelas di Kelas III Semester
Genap SD N 2 Pulongrambe Tawangharjo Grobogan) Tahun Pelajaran 2010/2011.
Subyek penelitian tersebut adalah siswa kelas III SD N 2 Pulongrambe kecamatan
Tawangharjo kabupaten Grobogan, dengan jumlah siswa 27 siswa yang terdiri dari
13 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Dalam skripsi tersebut, pembelajaran melalui metode
Reading Aloud dapat meningkatkan penguasaan siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam khususnya materi shalat. Peningkatan penguasaan siswa
pada materi shalat tersebut dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari
observasi yang dilakukan dikelas dan hasil tes akhir mulai tahap pra siklus,
siklus I, siklus II. Skor observasi yang diperoleh dari tahap pra siklus 61%,
siklus I 68,57%, dan siklus II 77,14%. Sedangkan peningkatan penguasaan siswa
dilihat dari hasil rata-rata tes akhir setelah pembelajaran pada tahap pra
siklus yaitu, 6,3, siklus I 7,2, dan siklus II yaitu 7,5.
Penulis juga mempunyai rujukan skripsi lain, yaitu
Siti Sholichah (093111263) yang berjudul Upaya meningkatkan Kemampuan membaca
Surat-Surat Al-Qur’an melalui metode Demostrasi (studi tindakan pada kelas IV M.I Arrosyidin Pencuranmas Secang
Magelang Tahun Ajaran 2011/2011). Skripsi ini mengulas penerapan metode Demonstrasi
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar mapel Al-Qur’an Hadits pada
materi menerapkan kaidah ilmu tajiwid sehingga kemampuan membaca peserta didik
dapat lebih ditingkatkan.
Dari beberapa rujukan skripsi tersebut terdapat
persamaan variable yang akan penulis jadikan objek dalam skripsi penulis, yaitu
Hasil Belajar dan Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa . Sedangkan penulis
menggunakan metode Reading Aloud. Seperti dalam rujukan skripsi sebelumnya
telah diketahui bahwasanya penggunaan metode Reading Aloud dapat meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Dengan demikian, diharapkan metode Reading Aloud juga
dapat meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan membaca siswa dalam skripsi
penulis nantinya.
F. LANDASAN TEORI
1. Penerapan Metode Reading Aloud
Tujuan pembelajaran menggunakan metode Reading Aloud
secara umum ialah supaya dalam kegiatan pembelajaran dapat disampaikan bahan
pelajaran yang bervariasi, tidak monoton. Tujuan lain yaitu mampu mengembangkan
pembahasan secara luas sehingga siswa dengan senang hati (tidak terpaksa, tidak
bosan), sehingga siswa lebih bersemangat, termotivasi untuk mengikuti materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Kelebihan metode Reading Aloud yaitu menjadikan
pembelajaran aktif, siswa dilatih untuk bisa bekerjasama, saling menghargai
pendapat orang lain, siswa dapat saling memberikan komentar atau mengoreksi
atas hasil diskusi dari kelompok lain.Sedangkan kelemahan metode Reading Aloud
yaitu memerlukan waktu yang relative lama, siswa yang kurang pintar atau cerdas
sukar sekali menyesuaikan dengan kelompoknya, keadaan kelas cenderung gaduh
bila guru kurang siap dalam penguasaan kelas.
2. Penerapan Metode Card Sort
Metode card sort (menyortir kartu) adalah cara
penyajian materi pelajaran degan cara menyortir atau mengelompokkan kartu yang
berisikan materi pelajaran berupa kartu induk/pokok serta kartu rincian untuk
dikelompokkan sesuai dengan pernyataan yang benar, sehingga membantu peserta
didik untuk lebih mudah terfokus dalam memahami suatu materi pokok pengajaran.
Kelebihan metode Card Sort:
- Peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran.
- Peserta didik dapat mengungkapkan pandangan yang berbeda sesuai dengan apa yang mereka miliki.
- Peserta didik bisa saling menghormati terhadap perbedaan pandangan dalam menghadapi suatu masalah.
- Peserta didik yang Pro dan Kontra dapat menyamakan persepsi terhadap suatu masalah.
- Pendidik dapat mengetahui karakter siswa yang berfaiatif.
Kelemahan metode Card Sort
- Siswa yang kurang pandai akan semakin sulit menyesuaikan dengan kelompoknya.
- Apabila pendidik kurang siap menguasai kelas, keadaan kelas cenderung gaduh.
- Apabila pendidik kurang cermat akan menyita banyak waktu dan materi tidak akan tuntas.
- Kemampuan membaca Al-Qur’an dan Hasil Belajar
a. Kemampuan membaca
Membaca artinya melihat serta memahami isi dari apa
yang tertulis (dengan melisankan / hanya dihayati) selain tiu membaca juga
mempunyai arti mengeja /melafalkan apa yang tertulis.
Jadi upaya meningkatkan kemampuan membaca adalah suatu
usaha/ikhtiar yang berupa proses perbuatan meningkatkan suatu kesanggupan
(kecakapan) melihat, serta memahami isi dari apa yang tertulis secara mengeja
atau melafalkan.
b. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang menjadi sumber
segala hukum dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan, termasuk membahas
tentang pembelajaran. Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang berhubungan
dengan pembelajaran dan metode pembelajaran, diantaranya terdapat pada surat
Al-Alaq ayat 1-5. Lima ayat tersebut merupakan ayat pertama yang diterima oleh
Nabi Muhammad SAW, yang diantaranya berbicara tentang perintah kepada manusia
untuk selalu menelaah, membaca, belajar dan observasi ilmiah tentang penciptaan
manusia sendiri.
c. Belajar
Menurut Slameto belajar didefinisikan sebagai berikut:
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Beberapa pengertian belajar dapat dilihat sebagai
berikut:
- Belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang manifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, pengetahuan dan kecakapan.
- Belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan pengetahuan dan sikap baru.
- Belajar adalah proses munculnya atau berubahnya suatu perilaku karena adanya respons terhadap suatu situasi.
- Belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap sebagai hasil dari pengarahan.
- Proses belajar ialah pengalaman, berniat, mereaksi, dan melampaui (under going).
- Proses melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
- Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.
- Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan dari murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinyu.
- Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.
- Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual dikalangan murid-murid.
- Proses belajar berlangsung secara efektif dari pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil.
- Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.
- Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari pelbagai prosedur.
- Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
- Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.
- Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.
Ada beberapa teori-teori belajar, diantaranya yaitu
teori perilaku, teori mental state, teori gestalt, teori kognitif, dan teori
konstruktivisme.
d. Hasil belajar
Menurut Bloom seperti yang dikutip Anas Sudijono hasil
belajar mencapai tiga kemampuan, yaitu:
1) Ranah proses berfikir (Cognitive Domain)
Kemampuan kognitiv yaitu kemampuan yang berorientasi
pada berfikir intelektual dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.
2) Ranah Nilai atau Sikap (Affective Domain)
Kemampuan Affektif yaitu kemampuan yang berorientasi
pada perasaan dan emosi.
3) Ranah Keterampilan (Psychomotoric Domain)
Kemampuan Psikomotor yaitu kemampuan yang berhubungan
dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi dengan syaraf dan otak yang
didukung oleh perasaan dan mental.
4. Mapel PAI Aspek Al-Qur’an Hadits
Dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, terdapat
beberapa aspek, salah satu diantaranya yaitu Al-Qur’an Hadits.
Al-Qur’an yaitu kitab bagi umat Islam yang diturunkan
kepada nabi Muhammad SAW untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia.
Sedangkan Hadits menurut jumhurul ulama’ adalah
sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan,
taqrir, dan sebagainya.
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian dan
Prosedur penelitian
Jenis peneletian ini adalah peneltian tindakan kelas (classroom
action reseach). Untuk melakukan penelitian tindakan kelas ada beberapa
model penelitian yang dapat dipergunakan. Dalam pemilihan model tergantung pada
kebutuhan serta kemampuan peneliti memahami model yang tersedia. Minimal
terdapat empat model yang dikembangkan oleh Ebbut pada tahun 1985, model
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart pada tahun 1998,
Elliot pada tahun 1991, dan Mc Kernan pada tahun 1991. Secara garis
besar keemapat model tersebut memiliki gambar sebagai berikut :
2. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat penelitian
Adapun lokasi penelitian adalah di MI. Sindangraja Tasikmalaya yg berlokasi di Kp. Lengkong Ds. Sindangraja Kec. Jamanis Kab. Tasikmalaya.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari, terhitung
mulai dari tanggal 16 Januari sampai 16 Pebruari
2013.
3. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas :
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Adapun yang peneliti jadikan populasi adalah kelas IV dan diambil satu kelas yaitu kelas IV yang
berjumlah 28 siswa .
4. Variable penelitian
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Melihat judul yang tertera pada bagian awal
skripsi ini terdapat 2 variable yaitu motivasi dan hasil belajar siswa
5. Metode Pengumlulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan beberpa teknik metode lapangan antara lain:
a. Metode dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan
untuk menyelidikan benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah,
dokumentasi, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dokumentasi ini
digunakan untuk mendapatkan data berupa struktur organisasi di MI. Sindangraja Tasikmalaya.
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan melalui
pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek
dengan keseluruhan alat indra. Dalam menggunakan metode observasi cara yang
paling efektif melengkapi dengan format atau belangko pengamatan sebagai
instrument format yang disusun berisi
item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
c. Wawancara/ Interview
Wawancara/ interview adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Tehnik ini digunakan untuk mendapatkan
informasi yang berkenaan dengan pendapat tentang peningkatan antusiasme belajar
siswa. Wawancara ini ditujukan kepada siswa sebagai subyek yang akan diteliti.
Selain itu juga kepada guru PAI sebagai mitra kerja atau kolaborator.
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Agar mempermudah pembaca dalam mengikuti dan memahami
penelitian ini dan mendapatkan gambaran secara umum, maka perlu dikemukakan
bentuk sistematika penulisan skripsi ini yang terbagi menjadi beberapa bab
sebagai berikut:
1. Bagian Muka
Pada halaman muka dari skripsi ini berisi halaman
pembimbing, halaman pengesahan, halaman deklarasi, halaman motto, halaman
persembahan, halaman kata pengantar dan halaman daftar isi.
2. Bagian Isi
Bagian isi ini tersusun atas lima bab yaitu, satu bab
pendahuluan, tiga bab pembahasan dan satu bab lagi berisi penutup yang berupa,
kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir mencakup daftar pustaka,
lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsismi. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Basrowi. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Ghalia Indonesia, 2008.
Fathurrahman, Mushtholahul Hadits, Bandung:
Al-Ma’arif, 1991.
Fathurrahman, Pupuh. Psikologi Pendidikan, Bandung:
Pustaka Setia, 1998.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar,
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Jamarah, Syaiful Bahri. Guru Dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta. 2000
Jihad, Asep. Evaluasi Pemebelajaran,
Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran,
Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.
Silberman, Meilvin L. 101, Cara Belajar Siswa
Aktif, Terj. Raisul Muttaqin, Bandung: Nusa Media, 2006.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
SM, Ismail. Strategi Pembelajaran Agama Islam
Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).
Semarang: RaSAIL Media Group, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan,
Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Syadzali, Ahmad. Ulumul Qur’an, Bandung: Rosda
Karya, 1997.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan Baru, Bandung: Pt Remaja Rosda Karya, 1995
Uno, Hamzah B. Teori motivasi dan Pengukurannya,
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Wasito, S.Wojo & Poerwadarminta, Kamus Lengkap
Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Bandung: HASTA,