Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram dengan Media Modifikasi Piring Plastik,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sarana prasarana merupakan salah satu bagian yang
strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, lengkap dan
tidak lengkapnya sarana prasarana pembelajaran turut mempengaruhi maksimal dan
tidak maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Sarana yang lengkap bisa
memudahkan guru untuk mengejar target-target tertentu yang menjadi tujuan
pembelajaranya. Begitu sebaliknya, sarana yang tidak lengkap akan menyulitkan
bagi guru dalam mencapai target-target tujuan pembelajaranya.
Ini pula yang terjadi pada pembelajaran Lempar Cakram
di SD Negeri Nguling III, Kondisi nyata di sekolah, media Cakram hanya tersedia
2 buah, 1 untuk putri dan 1 untuk putra. Sementara rata-rata siswa di SD Negeri
Nguling III berjumlah 30 – 35 orang, jadi komparasi antara jumlah Cakram dan
jumlah siswa adalah 1 : 17 putra/putri. Jelas dari gambaran tersebut bahwa
proses pembelajaran Lempar Cakram menjadi tidak efektif, dan akibatnya bahwa
target kurikulum menjadi sangat rendah.
Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan
sekolah sampai detik ini belum bisa memenuhi sarana Cakram tersebut sampai
batas yang cukup memadai atau kondisi ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2
( 1 cakram untuk 2 orang ). Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai
kebutuhan yang sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas
yang tinggi untuk di penuhi oleh sekolah. Sehingga menuntut sekolah untuk
menyediakan Cakram sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak
realistis dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak
kondusif di sekolah.
Oleh karena
itu perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa dilakukan oleh guru. Melihat permasalahan di atas, maka satu
pemikiran yang muncul adalah bahwa perlu adanya sebuah media alternatif
modifikatif untuk mengganti cakram yang memang cukup mahal. Media alternatif
modifikatif tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik cakram, murah, banyak tersedia atau mudah di dapat.
Dari beberapa kriteria media alternatif modifikatif
untuk mengganti cakram tersebut nampaknya piring plastik bisa dijadikan media
alternatif modifikatif untuk mengganti cakram. Dari segi bentuk, jelas ada
kemiripan dengan bentuk cakram, dari segi ketersediaan dan harga, maka piring
plastik sangat mudah sekali di dapat di pasar-pasar tradisional dengan harga
sangat murah.
Dari permasalahan tersebut di atas maka penulis
menentukan judul Penelitian Tindakan Kelas ini “Upaya Meningkatkan Efektivitas
Belajar Lempar Cakram dengan Media Modifikasi Piring Plastik, Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Nguling III ”
1.2. Rumusan
Masalah dan Pertanyaan Penelitian
a. Rumusan
Penelitian
Dari latar belakang tersebut di atas, maka Rumusan Penelitian yang
diajukan adalah : Apakah media modifikasi piring plastik bisa meningkatkan
efektivitas belajar Lempar Cakram di kelas VI SD Negeri Nguling III ?
b. Pertanyaan
Penelitian
1.
Sejauhmana aktivitas siswa kelas VI dalam belajar lempar
cakram ?
2.
Sejauhmana aktivitas guru dalam mengajar lempar cakram
?
3.
Sejauhmana hasil belajar lempar cakram yang dilakukan
siswa dengan media modifikasi piring plastik ?
4.
Sejauhmana respon siswa terhadap pembelajaran lempar
cakram dengan media modifikasi piring plastik ?
1.3. Pemecahan
Masalah
Dari permasalahan tersebut di atas, sesungguhnya ada
beberapa alternatif tindakan agar proses pembelajaran Lempar Cakram di kelas VI
bisa menjadi efektif , diantaranya :
a. Media
modifikasi piring plastikb. Dengan bentuk formasi pembelajaran yang variatifc. Penyediaan cakram yang memadai dari sekolah
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Belajar
Kelima, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan tertentu.
Dan dalam kaitannya dengan efektivitas belajar Rivai ( ), mengatakan bahwa efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapain tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
Tabel 2
Tabel 3
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan dan menyelesaikan 2 siklus penelitian , peneliti bersama rekan guru yang bertindak sebagai kolaborator yang melakukan pengamatan, melakukan diskusi dan refleksi, maka di dapat hasil seperti terlihat pada Tabel 6
Tabel 6
Hasil Tiap Aspek pada Tindakan 1
1 Aktivitas siswa dalam belajar Lempar
Cakram 80 % Cukup
2 Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram 100% Cukup
3 Hasil Belajar siswa Awalan Pa 100% Ada peningkatan, bagi yang belum
4 Respon siswa terhadap proses Belajar Lempar Cakram 85% Cukup
Tabel 8
Hasil Tiap Aspek Selama 2 Siklus
Tabel 9
Aktivitas Siswa
Mengacu pada Indikator Aktivitas Guru pada Tabel 3, besaran angka 97,5%
termasuk kriteria Sangat Aktif. Ini artinya guru dalam mengajar betul-betul
sesuai dengan skenario pembelajaran atau RPP.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Fokus pada pekerjaan !
Sudrajat, Ahkmad (2007). Media Pembelajaran.
Rivai, H Veithzal ( ) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Mahasiswa.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Belajar
Kelima, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan tertentu.
Dan dalam kaitannya dengan efektivitas belajar Rivai ( ), mengatakan bahwa efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapain tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
No
|
Aspek
|
Ketuntasan
|
Kriteria
|
1
|
Awalan
|
80
- 100%
60
– 79%
40
– 59%
20
– 39%
0
– 19%
|
Sangat Efektif
Efektif
Cukup efektif
Kurang efektif
Tidak efektif
|
2
|
Cara Melempar
|
80
- 100%
60
– 79%
40
– 59%
20
– 39%
0
– 19%
|
Sangat Efektif
Efektif
Cukup efektif
Kurang efektif
Tidak efektif
|
3
|
Sikap Akhir
|
80
- 100%
60
– 79%
40
– 59%
20
– 39%
0
– 19%
|
Sangat Efektif
Efektif
Cukup efektif
Kurang efektif
Tidak efektif
|
Tabel 2
No
|
Aspek
|
Keaktifan Siswa
|
Kriteria
|
1
|
Aktivitas siswa dalam belajar
Lempar Cakram
|
80
- 100%
60
– 79%
40
– 59%
20
– 39%
0
– 19%
|
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
|
Tabel 3
No
|
Aspek
|
Keaktifan Guru
|
Kriteria
|
1
|
Aktivitas guru dalam mengajar
Lempar Cakram
|
80
- 100%
60
– 79%
40
– 59%
20
– 39%
0
– 19%
|
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
|
No
|
Aspek
|
Tingkat Kepuasaan Belajar Siswa
|
Kriteria
|
1
|
Respon siswa terhadap proses
Belajar Lempar Cakram
|
80
- 100%
60
– 79%
40
– 59%
20
– 39%
0
– 19%
|
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Tidak Puas
|
No
|
Sumber Data
|
Jenis Data
|
Teknik
Pengumpulan Data |
Instrumen
|
1
|
Siswa
|
Aktivitas siswa dalam belajar
Lempar Cakram
|
Observasi
|
Pedoman
Observasi
|
2
|
Guru
|
Aktivitas guru dalam mengajar
Lempar Cakram
|
Observasi
|
Pedoman
Observasi
|
3
|
Siswa
|
Hasil Belajar siswa
|
Tes
Siswa melakukan awalan, cara melempar, sikap akhir
|
|
4
|
Siswa
|
Respon siswa (tingkat Kepuasan
Belajar) terhadap proses Belajar Lempar Cakram
|
Penyebaran
angket Angket kepuasan belajar siswa
|
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan dan menyelesaikan 2 siklus penelitian , peneliti bersama rekan guru yang bertindak sebagai kolaborator yang melakukan pengamatan, melakukan diskusi dan refleksi, maka di dapat hasil seperti terlihat pada Tabel 6
Tabel 6
Hasil Tiap Aspek pada Tindakan 1
No
|
Aspek Penelitian
|
Siklus Penelitian
|
Tindakan
|
1
|
Aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram
|
70 %
|
Perlu ditingkatkan dengan berbagai formasi dan permainan
|
2
|
Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram
|
95 %
|
Perlu ditingkatkan dengan melihat kembali RPP
|
3
|
Hasil Belajar siswa
Cara Melempar Pi
Cara Melempar Pa
Sikap Akhir Pa
Sikap Akhir Pi
|
95%
70%
80%
80%
60%
|
Perlu ditingkatkan kembali terutama putri yang harus
mendapat perhatian lebih, terutama pada aspek cara melempar dan sikap akhir :
porsi mengulang di tambah untuk putri
|
2 Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram 100% Cukup
3 Hasil Belajar siswa Awalan Pa 100% Ada peningkatan, bagi yang belum
4 Respon siswa terhadap proses Belajar Lempar Cakram 85% Cukup
Tabel 8
Hasil Tiap Aspek Selama 2 Siklus
No
|
Aspek
|
Hasil tiap aspek selama 2 siklus
|
Siklus Peningkatan
|
1.
|
Aktivitas siswa dalam belajar Lempar Cakram
|
70 % 80 %
|
10%
|
2.
|
Aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram
|
95% 100 %
|
5%
|
3.
|
Hasil Belajar siswa
Hasil Belajar siswa Awalan Pi
|
95% 100%
70% 80%
|
5%
10%
|
4.
|
Respon siswa terhadap proses
belajar Lempar Cakram |
85% 85%
|
Aktivitas Siswa
Nomor
|
Siklus
Penelitian
|
Tindakan
Aktifitas
|
1
|
Pertama
|
70%
|
2
|
Kedua
|
80%
|
Rata-rata
|
75%
|
Nomor
|
Siklus
Penelitian
|
Tindakan
Aktifitas
|
1
|
Pertama
|
95%
|
2
|
Kedua
|
100%
|
Rata-rata
|
97,5%
|
No
|
Siklus Penelitian
|
Aspek
|
Jenis
Kelamin |
Ketuntasan Belajar
|
1
|
Pertama
|
Awalan
|
Pa
Pi
|
95%
70%
|
Cara
Melempar
|
Pa
Pi
|
80%
60%
|
||
Sikap
Akhir
|
Pa
Pi
|
80%
65%
|
||
2
|
Kedua
|
Awalan
|
Pa
Pi
|
100%
80%
|
Cara
Melempar
|
Pa
Pi
|
90%
80%
|
||
Sikap
Akhir
|
Pa
Pi
|
90%
80%
|
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Selama mengikuti pembelajaran
Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, bagaimana
perasaanmu ?
|
a. Senang = 85%
b. Biasa-biasa saja = 10% c. Tidak senang = 5% |
2.
|
Apakah penggunaan piring plastik
sebagai pengganti Cakram, tanggapanmu ?
|
a. Menyusahkan belajar = 5%
b. Biasa-biasa saja = 10% c. Memudahkan belajar = 85% |
3.
|
Sampaikan pendapat atau harapanmu
tentang media piring plastik sebagai pengganti Cakram,…
|
a. Bisa diteruskan, dengan
alasan,… = 90 %
1). Memudahkan belajar = 80% 2). Selama belum ada cakram yang sesungguhnya = 10% b. Jangan diteruskan, dengan alasan…… = 10% 1). Menyusahkan belajar = 2% 2). Segera harus diganti = 8% |
4.
|
Bagaimana pendapatmu tentang
perintah atau tugas-tugas selama proses pembelajaran berlangsung ?
|
a. Mudah = 80%
b. Biasa-biasa saja = 10% c. |
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Fokus pada pekerjaan !
Sudrajat, Ahkmad (2007). Media Pembelajaran.
Rivai, H Veithzal ( ) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Mahasiswa.
Maka dari beberapa alternatif pemecahan masalah
belajar lempar cakram tersebut, prioritas pemecahan masalah yang diharapkan
mampu mengatasi permasalahan ketidak efektifan belajar lempar cakram di kelas VI,
dengan cepat dan mudah adalah dengan menggunakan media modifikasi piring
plastik dalam proses pembelajaran Lempar Cakram di kelas VI SDN Nguling III.
1.4. Pelaksanaan
Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas VI
, yaitu mulai tanggal 11 s.d 29 Pebruari 2008
1.5. Tujuan Umum
dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
untuk mengetahui sejauhmana media modifikasi piring plastik bisa meningkatkan
efektivitas belajar Lempar Cakram di kelas VI SD Negeri Nguling III.
b. Tujuan Khusus
Sementara tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui sejauhmana aktivitas siswa dalam
belajar Lempar Cakram
2.
Untuk mengetahui sejauhmana aktivitas guru dalam
mengajar Lempar Cakram
3.
Untuk mengetahui sejauhmana respon siswa terhadap
pembelajaran Lempar Cakram dengan media piring plastik
4.
Untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar Lempar Cakram
yang dilakukan siswa dengan media modifikasi piring plastik
1.6. Manfaat
a. Bagi siswa
Siswa lebih partisipatif dalam proses pembelajaran
Lempar Cakram
b. Bagi guru
Selain menambah pengalaman dalam penggunaan media
belajar yang di modifikasi juga membuat pengajaran Lempar Cakram menjadi lebih
efektif
c. Bagi Guru Penjas Orkes
Bisa mencoba media modifikasi piring plastik dalam
pembelajaran Lempar Cakram apabila Cakram tidak tersedia dalam jumlah yang
memadai, dan bisa menjadi inspirasi pengetahuan untuk menemukan media
modifikasi yang lainya dalam cabang penjas lainnya.
d. Bagi sekolah
Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan
pengajaran yang berakibat terhadap peningkatan kualitas siswa dan guru,
sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas sekolah secara
keseluruhan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,
pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses
pembelajaran. Apakah pembelajaran itu ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya di
kemukakan sebuah definisi dari pembelajaran “ Pembelajaran ialah suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya “ (Surya:2004). Menurut Surya (2004) lebih
lanjut bahwa ada beberapa prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut di
atas ialah :
Pertama, pembelajaran sebagai usaha memperoleh
perubahan perilaku. Prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses
pembelajaran itu adalah adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Artinya
seseorang telah mengalami pembelajaran akan berubah perilakunya. Tetapi tidak
semua perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran. Perubahan perilaku sebagai
hasil pembelajaran mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : (a) perubahan yang
disadari, artinya individu yang melakukan proses pembelajaran menyadari bahwa
pengetahuan, keterampilan, dan ia lebih yakin terhadap dirinya. (b). Perubahan
bersifat kontinyu (berkesinambungan) Artinya suatu perubahan yang terjadi,
meyebebkan terjadinya perubahan perilaku yang lain. (c). Perubahan bersifat
fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran
memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan. (d) perubahan bersifat
positif, artinyaterjadi adanya pertambahan perubahan dalam diri individu (e)
Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu terjadi dengan sednirinya,
akan tetapi memlalui aktivitas individu. (f). Perubahan yang bersifat permanent
(menentap) , artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan
berada secara kekal dalam diri individu, setidak-tidaknya untuk masa tetentu.
(g). Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi karena
ada sesuatu yang akan yang akan dicapai.
Kedua, Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan
perilaku secara keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan
perilkau sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
Ketiga, pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip
ketiga ini mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas
yang berkesinambungan.
Keempat, proses pembelajaran terjadi karena adanya
sesuatu yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akandi capai. Peinsip ini
mengandung makna bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi karena adanya
kebutuhan yang harus dipuaskan, dan adanya tujuan yang ingin dicapai.
2.2. Efektivitas Belajar
Efektivitas merupakan aspek penting dalam berbagai
bentuk kegiatan, karena efektivitas merupakan cerminan dari tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Rivai
dengan mengutip Exzioni (1964) menuliskan bahwa efektivitas adalah sebagai
tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
Efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi
produktivitas, akan tetapi dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap
orangnya. Disamping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat
kepuasaan yang dicapai oleh orang (Robbins, 1977 dikutip oleh Rivai). Masih
dari Rivai dengan mengutip Prokovenko (1987) dan Miskel (1992) dengan demikian
efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting kerena mampu memberikan
gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasaran atau suatu
tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai atau tingkat pencapaian tujuan.
Menurut Rivai aspek-aspek yang meliputi efektivitas
belajar adalah :
1.
Peningkatan pengetahuan
2.
Peningkatan keterampilan
3.
Perubahan sikap
4.
Prilaku
5.
Kemampuan adaptasi
6.
Peningkatan integrasi
7.
Peningkatan partisipasi
8.
Peningkatan interaksi cultural
2.3. Media Belajar
Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak
dari medium yang secara harfiah berarti, perantara atau pengantar, yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli yang
dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya, schram
(1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara,
Briggs(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Sedangkan National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurka pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dam kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik. Dalam kaitanya dengan efektivitas belajar Brown (1973) yang juga dikutip
Sudrajat mengengkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi tehadap efektivitas pembelajaran.
Lebih lanjut Sudrajat (2007) menuliskan tentang
beberapa fungsi media diantaranya : (1). Media pembelajaran dapat melampaui
batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di
dalam kelas oleh peserta didik tentang suatu objek, disebabkan : (a). objek
terlalu besar; (b). objek terlalu kecil; (c). objek yang bergerak terlalu
lambat; (d). objek yang bergerak terlalu cepat; (e). objek yang terlalu
komplek; (f). objek yang bunyinya terlalu halus; (g). objek mangandung bajaya
dan resiko tinggi. Melalui penggunaan nedia yang tepat, maka semua objek dapat
disajikan kepada peserta didik. (2). Media pembelajaran memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya; (3). Media
membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar; (4). Media memberikan
pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan yang
bastrak.
3.1.Tempat, Waktu Penelitian dan
Jumlah Siswa
3.1.1. Tempat
Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Upaya
Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram dengan Media Modifikasi Piring
Plastik “ ini dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Nguling III, Jl. Kabupaten No.
5 Nguling – Kab. Pasuruan.
3.1.2. Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari mulai 11 s.d 29 Pebruari 2008
3.1.3. Jumlah
Siswa
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri
Nguling III dengan jumlah siswa putri 17 orang dan putra 18 orang, jadi jumlah
total 35 orang siswa.
3.2.Indikator Efektivitas Belajar
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengukur
sejauhmana efektivitas belajar Lempar Cakram dengan menggunakan media
modifikasi piring plastik, indikator dari efektivitas belajar adalah
meningkatnya hasil belajar siswa (Rivai: ), dengan kata lain bahwa untuk
melihat efektif tidaknya sebuah proses pembelajaran bisa dilihat dari
pencapaian hasil pembelajarannya. Berikut ini Tabel 1 Indikator Hasil Belajar
Siswa.
Tabel 1
Indikator Hasil Belajar Siswa
Indikator Keaktifan Siswa
Indikator Aktivitas Guru
Tabel
4
Indikator Respon (Tingkat Kepuasan Belajar)
Siswa
3.3.Gambaran Umum Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas. Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
dilaksanakan dalam kegiatan yang berbentuk siklus penelitian. Setiap siklus
penelitian terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu, perencanaan, tindakan
pelaksanaan, observasi, dan refleksi
a. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan
cara menentukan sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik
pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini :
Teknik Pengumpulan Data
b. Rencana Penelitian
Rencana yang disusun untuk penelitian ini , diawali
dengan kegiatan studi awal, refleksi awal, pelaksanaan siklus penelitian, dan
penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian
Hasil Tiap Aspek pada Tindakan :
bisa menuntaskan belajar, di Remedial
Pembahasan
Aktivitas Siswa dalam Belajar Lempar Cakram
Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa pada
siklus penelitian dengan 2 siklus penelitian pada proses pembelajaran Lempar
Cakram menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama sampai
siklus kedua seperti terlihat pada Tabel 8
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada dua
siklus penelitian pada pembelajaran Lempar Cakram dengan piring plastik
menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama sampai siklus
kedua seperti terlihat pada Tabel 9.
Dari Tabel 9 di atas, terlihat bahwa siklus pertama
aktivitas siswa mencapai 70%, kemudian pada siklus kedua mencapai 85% ini
berarti ada peningkatan 15% setelah ada treathment atau perbaikan pada siklus
kedua, sehingga rata-rata keaktifan siswa selama dua siklus adalah 75%. Mengacu
pada Indikator Keaktifan Siswa pada Tabel 2, kisaran angka 75% memiliki
kriteria Aktif. Dengan kata lain, siswa selama mengikuti pembelajaran Lempar
Cakram dengan media modifikasi piring plastik bergerak aktif baik saat mendapat
tugas dari guru atau pun inisiatif sendiri.
Aktivitas Guru Dalam Mengajar Lempar Cakram
Tabel 10
Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil pengamatan oleh rekan guru
aktivitas guru dalam mengajar Lempar Cakram dengan media modifikasi piring plastik
mengalami kenaikan aktivitas.
Pada Tabel 10 nampak bahwa aktivitas mengajar guru
pada siklus pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus
kedua setelah melakukan treatment pada proses pembelajaran, aktivitas guru
mencapai 100%. Ini berarti ada kenaikan aktivitas guru sebesar 5%, sehingga
rata-rata aktivitas guru pada dua siklus mencapai 97,5%.
Hasil Belajar
Tabel
11
Hasil
Belajar Siswa
Berdasarkan hasil tes praktik yang dilakukan kepada
siswa, dari mulai awalan, cara melempar, dan sikap akhir Lempar Cakram, pada
akhir siklus ternyata mendapat kenaikan.
Dari Tabel 11 terlihat bahwa untuk siklus pertama
hasil tes praktik Awalan mencapai, putri 70%, dan putra 95%. Ini artinya, ada
sebanyak 12 orang siswa putri yang mampu menuntaskan pembelajaran dari 17
orang, dan ada 17 orang siswa putra yang mampu menuntaskan pembelajaran dari 18
orang.
Masih pada siklus pertama, hasil tek praktik cara
melempar mencapai, putri 60% dan putra 80%. Ini artinya, ada sebanyak 10 orang
putri yang mampu menuntaskan pembelajaran, dan 14 orang putra yang mampu
menuntaskan pembelajaran.
Dari siklus pertama, hasil tes praktik sikap akhir
mencapai 65% putri, dan 80% putra. Ini artinya ada 11 orang putri yang mampu
menuntaskan pembelajaran, dan ada 14 orang putra yang mampu menuntaskan
pembelajaran.
Pada siklus kedua dari Tabel 10 terlihat ada
peningkatan pada tes praktik tiap aspek. Pada tes praktik awalan mencapai 100%
putra, dan 80% putri. Ini berarti bahwa ada 18 orang siswa yang mampu
menuntaskan pembelajarannya, artinya untuk putra semua siswa mampu menuntaskan
pembelajarannya, dan untuk putri ada 14 orang yang mampu menuntaskan
pembelajarannya.
Pada tes praktik cara melempar terlihat mencapai 90%
putra dan 80% putri. Ini berarti ada sebanyak 16 orang putra yang mampu
menuntaskan pembelajaran, dan 14 orang siswa putrid yang mampu menuntaskan
pembelajaran.
Sementara pada tes praktik sikap akhir persentase
mencapai 90% putra dan 80% untuk putrid. Ini artinya bahwa ada 16 orang putra
yang mampu menuntaskan pembelajaran , dan ada 14 orang putri yang mampu
menuntaskan pembelajaran.
Aspek Awalan pada siklus pertama mencapai 95% putra,
dan 70% untuk putri, sedangkan pada siklus kedua putra mencapai 100% dan putri
80%. Ada kenaikan 5% untuk putra dan ada lonjakan kenaikan 20% untuk putri, dan
rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Awalan mencapai 97,5% putra dan putri
mencapai 75%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1,
persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Awalan pada Lempar Cakram
dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk
putra dan efektif untuk putri.
Aspek Cara Melempar pada siklus pertama mencapai 80%
putra, dan 60% untuk putri, sedangkan pada siklus kedua putra mencapai 90% dan
putri 80%. Ada kenaikan 10% untuk putra dan ada lonjakan kenaikan 20% untuk
putri, dan rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Awalan mencapai 85% putra
dan putri mencapai 70%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel
1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Cara Melempar pada Lempar
Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat
Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.
Aspek Sikap Akhir pada siklus pertama mencapai 80%
putra, dan 65% untuk putri, sedangkan pada siklus kedua putra mencapai 90% dan
putri 80%. Ada kenaikan 10% untuk putra dan ada lonjakan kenaikan 15% untuk
putri, dan rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Awalan mencapai 85% putra
dan putri mencapai 72,5%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar Siswa pada Tabel
1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Sikap Akhir pada Lempar
Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik, berkategori Sangat
Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.
Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
Berdasarkan angket respon, yang disebarkan kepada
siswa setelah selesai pelaksanaan pembelajaran siklus kedua, dapat dinyatakan
bahwa pada umumnya siswa kelas VI bersikap positif terhadap proses pembelajaran
Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik , seperti
terlihat pada Tabel 11
Tabel 12
Respon (Tingkat Kepuasan Belajar ) Siswa
Dari Tabel 12 dapat dinyatakan bahwa siswa yang
merasa senang dengan pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media
modifikasi piring plastik 85%, sedangkan yang menyatakan biasa-biasa saja 10%,
dan merasa tidak senang 5%. Kondisi ini berarti, bahwa sebagian besar siswa
menikmati proses pembelajaran Lempar Cakram dengan media modifikasi piring
plastik. Dalam kaitannya dengan fungsi piring plastik sebagai pengganti Cakram
sesungguhnya ditanggapi positif oleh siswa, dengan pernyataan bahwa sebanyak
85% menyatakan piring plastik memudahkan dalam proses pembelajaran Lempar
Cakram, sebanyak 10% menyatakan biasa-biasa saja, dan hanya sebesar 5% yang
merasa disusahkan.
Ketika dimintai tanggapan tentang kelanjutan
pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik,
sebagian besar siswa menyatakan bisa dilanjutkan 90%, dengan alasan memudahkan
belajar 80%, dan selama cakram belum ada 10%, sementara siswa yang menyatakan
jangan diteruskan sebanyak 10%, dengan alasan menyusahkan pembelajaran sebesar
2%, dan sisanya 8% menyatakan harus segera diganti.
Lalu terkait dengan perintah atau tugas-tugas selama
proses pembelajaran berlangsung, tanggapanya juga sebagian besar positif, yaitu
80% menyatakan mudah, 10% menyatakan biasa-biasa saja, dan yang menyatakan
susah hanya sebesar 10%.
Mengacu pada Indikator Respon (Tingkat Kepuasan
Belajar) Siswa, maka rata-rata tingkat respon siswa 85%, mempunyai kriteria
Sangat Puas. Kriteria ini menggambarkan bahwa siswa betul-betul merasa enjoy
dan sangat menikmati pembelajaranya.
Berdasarkan hasil temuan, analisis data dan refleksi pada setiap siklus
serta pembahasan yang telah disajikan dalam bab-bab terdahulu, dapat
dikemukakan kesimpulan dan saran, sebagai berikut :
5.1. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ Upaya
Meningkatkan Efektivitas Belajar Lempar Cakram dengan Menggunakan Media
Modifikasi Piring Plastik , PTK di Kelas VI SD Negeri Nguling III – Kab. Pasuruan
“ menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik
di kategorikan aktif. Dan setelah dilakukan siklus kedua, aktivitas siswa
mengalami peningkatan keaktifan rata-rata sebesar 75% . Kalau mengacu pada
Indikator Keaktifan Siswa maka besaran keaktifan sebesar 75% termasuk kriteria
Aktif.
Kedua, bahwa aktivitas mengajar guru pada siklus
pertama mencapai tingkat pencapaian 95%, sedangkan pada siklus kedua setelah
melakukan treatment pada proses pembelajaran, aktivitas guru mencapai 100%. Ini
berarti ada kenaikan aktivitas guru sebesar 5%, sehingga rata-rata aktivitas
guru pada dua siklus mencapai 97,5%.
Mengacu pada Indikator Aktivitas Guru , besaran angka
97,5% termasuk kriteria Sangat Aktif.
Ketiga rata-rata Ketuntasan Belajar untuk aspek
Awalan mencapai 97,5% putra dan putri mencapai 75%. Mengacu pada Indikator
Hasil Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa
pembelajaran Awalan pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi
piring plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan efektif untuk putri.
Rata-rata ketuntasan belajar untuk aspek Cara Melempar
mencapai 85% putra dan putri mencapai 70%. Mengacu pada Indikator Hasil Belajar
Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran Cara
Melempar pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring plastik,
berkategori Sangat Efektif untuk putra dan Efektif untuk putri.
Rata-rata Ketuntasan Belajar untuk aspek Sikap Akhir
mencapai 85% putra dan putri mencapai 72,5%. Mengacu pada Indikator Hasil
Belajar Siswa pada Tabel 1, persentase tersebut menunjukan bahwa pembelajaran
Sikap Akhir pada Lempar Cakram dengan menggunakan media modifikasi piring
plastik, berkategori Sangat Efektif untuk putra dan Efektif untuk putri.
Keempat, respon siswa mengacu pada Indikator Respon Siswa, maka rata-rata
tingkat respon siswa 85%, mempunyai kriteria Sangat Puas.
a.
Umum
1). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian
sederhana yang sangat gampang dilakukan, karena berangkat dari pekerjaan kita
sehari-hari, yaitu mengajar !
2). Agar mampu melakukan PTK, laksanakan dengan rumus
3M : Memulai ! Memulai ! dan Memulai !
3). Milikilah segera kepribadian guru professional
sebagai berikut :
v
Gemar menambah wawasan dengan : membaca buku,
ikut seminar, diskusi, work shop atau temu ilmiah lainnya, surfing di internet
untuk menemukan jurnal-jurnal penelitian,
v
Menikmati
v
dan mencintai pekerjaan dengan cara : menganggap
sekolah adalah rumah kita ! siswa adalah anak-anak kita ! rekan kerja sebagai
saudara-saudara kita ! kelas adalah ruangan belajar kita ! Materi pelajaran anggap
saja makanan yang renyah, seperti pop corn !
4). Motokan bahwa Bekerja adalah ibadah !
b.
Khusus
1)
Perencanaan dan persiapan penelitian harus dilakukan
sedetail mungkin
2)
Kolaborator sebagai pendamping pengamat sebaiknya yang
sesuai dengan mata pelajaran yang di-PTK-kan agar memahami permasalahan.
3)
Dalam hal Penulisan : pada awal menulis menirulah dulu
! Setelah itu anda akan menemukan sendiri jalannya !
DAFTAR PUSTAKA
Artikel.http://ahkmadsudrajat.wordpress.com/bahan-ajar/media-pembelajaran/
Surya, Mohamad (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung .
Pustaka Bani Quraisy.