CONTOH RESENSI NOVEL SALAH ASUHAN | CONTOH RESENSI NOVEL YANG BAIK DAN BENAR Juni 2023

CONTOH RESENSI NOVEL YANG BAIK DAN BENAR

Judul novel        :  Salah Asuhan
Pengarang        :  Abdoel Moeis

Cetakan            :  Oktober 2001

Salah Asuhan

Dari sisi pengambilan tema, yang terkandung dari novel Salah Asuhan adalah adanya perbedaan adat istiadat, antara sifat sosial yang taat terhadap adat dan sifat masyarakat yang tidak taat pada adat. Dan penulis menciptakan alur ini cenderung alur maju karna pengarang menceritakan kisahnya kemasa selanjutnya.

Dalam penulisan Bahasa, abdul muis menggunakan Gaya bahasa yang digunakan dalan bahasa yang cukup sulit untuk diartikan. Karna novel ini adalah novel lama dan didalamnya juga terdapat bahasa Belanda. Novel ini dilatarbelakangi penciptaan karya sastra yang dapat mempengaruhi para pembaca dengan maksud agar mengetahui unsure-unsur yang bersifat pribadi. Selain itu penulis merupakan sudut pandang orang ketiga. Secara langsung dapat mempengaruhi pembaca.

Pada novel ini terdapat gaya bahas dan anekdot dengan bahasa Belanda karena Abdoel Moeis (lahir di Sungai Puar, Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 – wafat di Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 pada umur 75 tahun) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Pendidikan terakhirnya adalah di Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta akan tetapi tidak tamat. Ia juga pernah menjadi anggota Volksraad yang didirikan pada tahun 1916 oleh pemerintah penjajahan Belanda.

Novel ini ditulis saat kondisi masyarakat dikaitkan dengan kehidupan sosial masyarakat pada masa itu yang menceritakan seseorang yang melupakan adat istiadat dan budayanya sehingga terdapat asumsi yang lain. Adapun keterkaitan antara novel salah asuhan ini dengan relevansi zaman sekarang adalah banyak menceritakan tentang kedurhakaan seorang anak pada ibunya. Yang mana pada zaman sekarang ini juga banyak anak yang durhaka pada ibunya. Bahkan sampai-sampai anak tersebut disumpahi oleh ibunya. Disini juga dijelaskan bahwa adanya orang yang melupakan adat istiadatnya sendiri. Sebagaimana kita tahu bahwa remaja saat ini juga bersikap demikian. Pemilihan kata pada novel Salah Asuhan ini cukup sulit untuk dimengerti karena banyak terdapat bahasa Belanda.

Secara khusus, sisi penulisan Abdul Muis lebih mengedepankan nilai moral yang direlevansikan dengan situasi zaman sekarang, di mana kondisi kehidupan sosial sudah di ambang kekhawatiran, yang dapat mengakibatkan setiap individu berubah secara moral. Penilaian amanat ini dapat diterapkan pada setiap individu adat karena melupakan adat istiadat negeri sendiri, jikalau ada adat istiadat dari bangsa lain, boleh saja kita menerima tapi harus pandai memilih, yaitu pilihlah adat yang layak dan baik kita terima di negeri kita. Jangan memaksakan suatu pernikahan yang tidak pernah diinginkan oleh pengantin tersebut, karena akhirnya akan saling menyiksa keduanya. Nilai moral yang dapat diambil adalah nilai-nilai yang berlaku di kehidupan masyarakat terkait tata cara aturan adat istiadat, yang mengedepankan ajaran-ajaran yang tidak bertentangan dengan agama hak yaitu agama Islam.

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==