MAKALAH ASAS PENDIDIKAN Juni 2023


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dapat dikatakan sebagai proses memanusiakan manusia, pendidikan merupakan usaha sadar sistematis dan sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah  asas-asas tertentu. Asas tersebut sangat penting, karena asas pendidikan merupakan pilar utama terjadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu dan selain itu, asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir baik, pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
Asas-asas pokok pendidikan akan memberi corak khusus dalam penyelenggaraan pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat Indonesia, dengan menerapkan asas- asas pendidkan akan dapat memberi peluang yang lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan program pendidkan yang tepat wawasan itu akan memberikan perspektif yang lebih luas terhadap pendidkan, baik dalam aspek konseptual maupun operasional.

1.2    Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
  1. Mempelajari Asas- asas pokok pendidikan yang ada di Indonesia
  2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar  Pendidikan.
  3. Mengetahui Asas- asas Pendidikan serta penerapannya
4.      Memahami Asas- asas pendidkan agar dapat menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan sehari- hari.

1.3    Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam menyusun makalah ini adalah metode pustaka, yaitu mencari dari buku sumber yang membahas tentang Asas- asas pokok Pendidikan.
BAB II
ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN

2.1  Asas Pendidikan
            Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir baik, pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.

2.2 Asas Pendidikan di Indonesia
            Khusus untuk pendidikan di Indonesia terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu.Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas kemandirian dalam belajar.

Sebagai Asas pertama, Tut Wuri Handayani merupakan inti dari sistem Among Perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R. M. P Sostro Kartono ( filsuf dan ahli bahasa ) dengan menambahkan 2 semboyan lagi yaitu: Ing Ngarso Sung Tulada, dan Ing Madya Mangun Karsa.
Kini ketiga semboyan tersebut  telah menyatu menjadi satu kesatuan  asas yaitu:
  1. Ing Ngarso Sung Tulada ( jika di Depan menjadi contoh )
  2. Ing Madya Mangun Karsa ( jika di Tengah-tengah memberi dukungan dan semangat )
  3. Tut Wuri Handayani ( Jika di belakang Memberi dorongan )
Asas Tut Wuri Handayani, yang kini menjadi semboyan Depdikbud, pada awalnya merupakan salah satu dari “ Asas 1922 “ yakni tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman  Siswa (  3 Juli 1922 ) ketujuh asas adalah sebagai berikut:  

  1. Bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengat terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
  2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah, yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekakan diri .
  3. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
  4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat manjangkau kepada seluruh rakyat.
  5. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh – penuhnya lahir maupun batin hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apa pun dan dari siapa pun yang mengikat,baik berupa ikatan lahir maupun ikatan batin.
  6. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
  7. Bahwa dalam mendidik anak – anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak – anak.
Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asa pertama (buti a) yang menegaskan bahwasetiap orang mempunyami hak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dalam perikehidupan umum supaya  kehidupan tertib dan damai.
2.    Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup ( life long education ).
Kurikulum yang dapat merancang dan di implementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horizontal.
·         Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
·         Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yaiyu keterkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru.namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan monifator salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah system CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ) 

BAB III 

PENUTUP


3.1     Kesimpulan
Setelah memperhatikan uraian diatas, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
  1. asas pendidikan merupakan sesuatu kebeneran yang menjadi dasar pumpuan, baik  pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidkan
  2. asas pendidikan daapat bersumber dari kecenderungan umum pendidikan di dunia maupun yang bersumberdari pemikiran dan pengalaman sepanjah upaya pendidikan Indonesia
  3. khusus untuk pendidikan Indonesia, terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakn pendidikan itu diantarannya, asas tuthurihandayani, asas belajar sepanjang hayat, dan asas pemandirian dalam belajar.
  4. asas tut huri handayani yang di kumandangkan oleh Kie hajar dewantara di beri tangapan positif oleh Drs. R.M.P.Sostro kartono dengan menanmbahkan dua suboyan yakni Ing Narso Sung Tulada dan Ing madya manggun karsa
  5. Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup ( life long education ).
  6. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan monifator, disamping itu peran-peran lain: Informator, Organisator dan sebagainya.
3.2     Saran
            Setelah Penulis menguraikan masalah tersebut ternyata banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk meneliti dan mengkaji kembali hal- hal yang berhubungan dengan masalah ini, supaya para pembaca mendapat pengetahuan dan wawasan yang luas. selain itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

                                                     DAFTAR PUSTAKA         

          Redja Mudyaharjo, waini Rasyidin,dan Saleh Soegiyono. 1992.Materi pokok Dasar- dasar kependidikan. Modul 1-6. Jakarta: P2TK-PT Depdikbud
          Syah, Muhibbin, M. Ed. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Rosda. Bandung. 1992.

          Tirtahardja,Umar dan S.L La Sulo. 2005.Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==