MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN | jenis-jenis media pembelajaran Juni 2023

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Yang menjadi latar belakang utama makalah ini saya tulis adalah adanya penugasan dari dosen mata kuliah media pembelajaran, yang menugaskan kepada saya untuk menyusun makalah ini sebagai tugas akhir dari mata kuliah tersebut. Selain dari pada itu alasan lain sehingga saya menulis makalah ini adalah sebagai peran serta penulis dalam rangka mengembangkan pendidikan di Indonesia yang mana dalam kenyataannya masih jauh dari sempurna. Selain dari hal tersebut, penulis juga ingin mengingatkan betapa pentingnya peranan media dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka prinsip media mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan ivent belajar secara optimal. Ivent belajar yang optimal merupakan salah satu indicator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam era perkembangan Iptek yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa hal ini tentunya dapat terlaksana dengan dukungan dari guru yang profesional.
 
B. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan media dalam pembelajaran ?
  2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran itu ?
  3. Apa peran media dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran ?
  4. Apa peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi dan informasi ?

C. Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui pengertian media dalam pembelajaran
  2. Untuk mengetahui jenis-jenis pembelajaran
  3. Untuk mengetahui peran media dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran
  4. Untuk mengetahui peran guru dalam pengembangan media pembelajaran di era teknologi komunikasi dan informasi.

D. Metodologi Penyusunan Makalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan, yang mana metode ini digunakan sebagai bahan utama penyusunan makalah ini dengan mengambil beberapa referensi dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang penulis kaji dan dari media Internet.

E. Sistematika Penulisan

BAB I       

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metodologi Penyusunan Makalah
E. Sistematika Penulisan

BAB II      
PEMBAHASAN

A.Pengertian Media Dalam Pembelajaran
B.Jenis-Jenis Media Pembelajaran
C.Peran Media Dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pembelajaran

BAB III    PENUTUP
A.  Kesimpulan
B. Saran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media dalam Pembelajaran
Terdapat banyak corak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dengan kekhasannya masing-masing, seperti saya tuliskan beberapa pengertian media dibwah ini, diantaranya:

1. Pengertian secara tata bahasa/etimologi/harfiah
Secara arti kata “media” berasal dari kata latin bentuk jamak dari kata “medium”yang berarti “perantara atau pengantar”. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa segala sesuatu yang berfungsi untuk mengantarkan sesuatu termasuk kedalam media.

2. Pengertian dari para pakar
Pengertian ini diambil dari konsep dan pemahaman beberapa ahli dan organisasi yang pernah memperkaya khasanah media itu sendiri, diantaranya:

  1. Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (riggs, 1970)
  2. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989)
  3. Segala bentuk dan saluran untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1997)


3.Pengertian menurut saya sendiri
Menurut saya sendiri sebagai hasil interpretasi dari berbagi pengertian media, maka saya berkesimpulan bahwa media merupakan suatu perantara berupa perangkat hardware ataupun software yang menjadi perantara komunikasi timbal balik antara komponen-komponen pembelajaran, sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien serta menghasilkan kualitas dan kuantitas yang baik sesuai tujuan.

B.Jenis – jenis Media Pembelajaran

Terdapat ragam yang sangat banyak dari jenis-jenis media pembelajaran itu sendiri, namun untuk memudahkan nya saya mengklasifikannya menjadi :

1. Media berupa perangkat keras (hardware)

Media berupa hardware ialah segala media yang terlihat wujudnya, dapat diraba bentuknya dan mempunyai nilai bobot berat (beban). Diantaranya seperti:

  1. Buku sumber materi yang dicatak dan dibundel (print out) misalnya buku pelajaran, modul materi, ensiklopedi, kamus istilah dan kamus bahasa, majalah, Koran, dll.
  2. Perlengkapan menulis, misalnya buku catatan, ballpoint, pensil, penghapus (retype dan penghapus karet), mistar, black board, white board, spidol, dll.
  3. Perangkat kurikulum, misalnya silabus, rpp, buku panduan kurikulum yang diterapkan, dll.
  4.  Perangkat tempat, misalnya gedung, ruang kelas dan kelengkapnnya, laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga beserta perlengkapan, ruang guru, ruang kepala sekolah, dal perlengkapannya, dll.
  5. Perangkat kantor, laboratorium, misalnya seperangkat kursi, meja, komputer, ketas kosong untuk percetakan, penjepit, lemp atau perekat, scanner, dll.
  6. Perlengkapn persentasi, missalnya laptop/komputer, LCD, OHP, perangkat sound system, dll.

2. Media yang berupa perangkat lunak (software)

Media yang berupa perangkat lunak pun sangat beragam macamnya, diantaranya :

  1. Materi yang berupa soft file, misalny, E-book, tutorial, materi pesertasi yang tidak dicetak, beragam informasi di berbagai media elektronik yang belum dicetak, seperti iklan dan hiburan di televisi, internet.
  2. Berbagai program aflikasi untuk menunjang kegiatan persentasi dilakukan, seperti Microsoft power point, flash, aplikasi audio, video, dll.


C.Peran Media Dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pembelajaran

Dalam pembahasan inilah para pembaca akan menemukan jawaban dari semua hal yag berkaitan dengan pembahasan materinya. Sebelum saya menguraikan maksud dari pembahasan materi tersebut terlebih dahulu saya akan menguraikan beberapa manfaat, kegunaan, konstribusi dan fungsi dari media itu sendiri. Seperti dalam uraian berikut ini:

1. Kegunaan media pembelajaran

  1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas,
  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra
  3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber balajar,
  4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, aouditori dan kinestetikanya,
  5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

2.  Kontribusi media pembelajaran
Selain mempunyai kegunaan, maka media pun memiliki kontribusi khusus terhadap pembelajaran seperti yang diuraikan dibawah ini:

  1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar,
  2. Pembelajaran dapat lebih menarik,
  3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
  4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek,
  5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
  6. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
  7. Peran guru berubah kearah yang positif

3.  Fungsi media pembelajaran
Adapun fungsi dari media pembelajaran itu sendiri, ditekankan pada hal-hal sebagai berikut:

  1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sabagi sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
  2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
  3. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai, dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makana bahwa penggunaan media pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar
  4. Media pembelajaran bukan berfungsi alat hiburan semata, dengan demikian tidak diperkenankan penggunaanya hanya untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan  berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran.

Dari uraian diatas, setelah kita menyimak lebih dalam tentang kegunaan media, fungsi media serta kontribusi media maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa media pembelajaran memberikan manfaat yang sangat luar biasa, seperti dalam uraian berikut ini:

Media mebuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Maksudnya materi yang masih bersifat abstrak atau sedikit susah untuk dijelaskan hanya dengan oral saja maka akan lebih mudah jika dijelaskan dengan menggunakan media, seperti contoh ketika guru akan menerangkan tentang jaringan internet, telepon, maka dengan media materi yang abstrak tersebut akan lebih mudah dipahami.


    Menghindari beberapa bahaya atau juga dapat menghemat biaya serta tenaga, seperti contoh ketika guru akan menjelaskan tentang struktur inti bumi, struktur galaksi, phenomena gejala alam, dsb. Maka dengan media materi tersebut tetap dapat tersampaikan dengan tidak perlu kita bawa bentuk atau kejadian aslinya sehingga belajar pun tetap nyaman dan tidak ribet.
    Media juga dapat memperlihatkan pergerakan yang terlalu cepat ataupun lambat, seperti peredaran darah dalam tubuh manusi dan hewan, peredaran air dalam tumbuhan, peredearan arus listrik, dll

Memerhatikan berbagai fitur dan kelengkapn, kemudahan, tingkat efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran maka sampailah pada kesimpulan bahwa peran media yang merupakan totalitas keseluruhan dari kegunaan media yang dapat dirasakan manfatnya, sehingga terbukti media mampu memberikan nilai tambah terhadap kualitas dan kuantitas hasil dari pembelajarn itu sendiri benar-benar sangat terbukti.

Sebagi bahan kajian khusus bisa kita melakukan studi banding antara dua sekolah yang memiliki perbedaan dalam hal pemanfaatan dan pengaflikasian dari media dalam rangka melaksanakan proses pembelajarannya.

Seperti yang pernah saya perhatikan mengenai kualitas pelajar dari kampung yang notabene dalam proses pembelajarannya sebagian besar masih sedikit tradisional dan sangat jarang yang belajarnya bermedia, mungkin karena tidak adanya infrastruktur yang memadai atau mungkin karena tidak adanya sumber daya manusianya, sehingga kualitasnya pun dapat terlihat dengan sangat sedikitnya yang berhasil melewati tes-tes untuk masuk keperguruan tinggi ataupun memasuki dunia kerja.

Coba kita bandingkan dengan kualitas pelajar yang dari lulusan sekolah dikota, yang kita mengetahui bahwa sekolah dikota notabene hampir seluruhnya sudah mencoba menerapkan media dalam proses belajar mengajarnya terlebih dengan infrastruktur dan SDM yang memadai maka hasilnya pun sangat jelas terbukti mereka mampu bersaing dalam dunia kerja ataupun ujian-ujian masuk keperguruan tinggi.

Begitupun media bisa meningkatkan kuantitas hasil pembelajaran, yang dimaksud disini adalah belajar yang bermedia siswanya akan lebih banyak menyerap materinya, dan hal ini berkaitan juga dengan kualitasnya, alhasil terbukti sekolah-sekolah yang terbukti berkualitas kebanyakan selalu dibanjiri siswa yang ingin melanjutkan studinya dan ini sangat jelas terbukti meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.

D.Peran Guru Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di Era Teknologi Komunikasi dan Informasi

Tidak dapat disangkal bahwa teknologi merupakan suatu “kawasan” yang dapat membantu memecahkan masalah kehidupan manusia dari masa ke masa secara efektif dan efisien. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik banyak dihadapkan pada aneka ragam jenis dan produk teknologi, baik yang dijumpai, dimanfaatkan, dialami, maupun yang dinikmati. Menghadapi kondisi seperti itu, peserta didik dijenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang “melek teknologi” yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi. Tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lain sebagainya.

Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kadang kala terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari para pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Pembelajaran diupayakan mencakup semua variable pembelajaran yang dirasa turut mempengaruhi belajar.

Ada tiga variable pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variable tersebut adalah ; variable kondisi, variable metode, dan variable pembelajaran.

Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi acuan dalam pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukan oleh Edgar Dale yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Experience). Kerucut pengalaman Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang bersifat abstrak.

Penggolongan lain yang dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan media adalah berdasarkan pada teknologi yang digunakan, mulai media yang teknologinya rendah (low technology) sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi (high technology).

Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah.

Peran guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain :

  1. Penyajian materi ajar menjadi standar
  2. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
  3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif
  4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi
  5. Kualitas belajar dapat ditingkatkan
  6. Pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan
  7. Meningkatkan sifat positif peserta didik dalam proses menjadi lebih kuat/baik
  8. Memberikan nilai positif bagi pengajar.


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari uraian materi yang telah ditulis diatas maka saya menarik kesimpulan bahwa peran media dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran itu nyata dan jelas terbukti dalam dunia pendidikan kita. Dengan berbagai kelebihannya media mampu menopang peningkatan mutu hasil pembelajaran. Apalagi saat ini dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, maka media menjadi garda terdepan yang harus ada dalam komponen pembelajaran. Karena bagaimana pun media telah terbukti meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran.

B. SARAN
Sesuai dengan tuntutan zaman dan perubahan pola pikir serta sebagai upaya sadar untuk mendukung semua program pendidikan nasional dalam rangka mengikuti persaingan global demi terlihatnya kualitas pendidikan kita dimata dunia maka saya sangat menyarankan dan merekomendasikan bahkan mewajibkan para pendidik, instruktur, dan tenaga kependidikan untuk mau dan mampu menerapkan media dalam dunia pendidikan, dengan memperhatikan hal-hal yang dianggap tidak keluar dari akidah dan aturan undang-undang.

Saat ini tidak ada hal yang sulit lagi hanya saja kita apakah mau atau tidak mengkuti perkembangan zaman dengan menerapkan metode belajar bermedia.

DAFTAR PUSTAKA
Susilana Rudi, Riyana Cepi. 2008. Media Pembelajaran Hakikat, Pengambangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung.
James Brown. AV Istructions.
Materi perkuliahan Media pembelajaran

Sekian semoga bermanfaat

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==