Kedudukan Tasawuf dalam Islam September 2023
Kedudukan Tasawuf dalam Islam – Orang yang mempelajari ilmu tasawuf adalah sangat baik, bila sudah matang ilmu fikih atau tauhidnya, karena tasawuf bermanfaat untuk menjaga diri dari segala perbuatan yang tidak di sukai Allah swt. Karena tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan batin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal saleh semata-mata mencari keridhaan Allah, memperkuat keimanan, melatih sabar, belajar bersyukur, bersikap zuhud dan ikhlas.
Tasawuf merupakan pengontrol jiwa dan membersihkan manusia dari kotoran-kotoran dunia di dalam hati, melunakan hawa nafsu, sehingga rasa takwa hadir dari hati yang bersih dan selalu merasa dekat kepada Allah. Tujuan tasawuf itu menghendaki manusia harus menampilkan ucapan, perbuatan, pikiran, dan niat yang suci bersih, agar menjadi manusia yang berakhlak baik dan sifat yang terpuji, sehingga menjadi seorang hamba yang dicintai Allah swt. Oleh karena itu, sifat-sifat yang demikian perlu dimiliki oleh seorang muslim.
Maka dengan bertasawuf, seseorang akan bersikap tabah, sabar, dan mempunyai kekuatan iman dalam dirinya, sehingga tidak mudah terpengaruh atau tergoda oleh kehidupan dunia yang berlebihan dengan bersikap qonaah, yaitu sabar dan tawakal, serta menerima apa yang telah diberikan Allah walaupun sedikit. Oleh karena itu tasawuf betul-betul mendapatkan perhatian yang lebih dalam ajaran Islam, walaupun sebagian ulama fikih menentang tasawuf ini, karena dianggap bid’ah dan orang yang mempelajarinya telah berbuat syirik, karena tidak berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah.
Oleh karena itu, maka kedudukan tasawuf dan tarekat dalam ajaran Islam adalah sebuah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam itu sendiri. Karena memang dasar rujukan dalam tasawuf adalah al-Qur’an, al-Sunnah dan al-Atsar (peninggalan) para ulama terpercaya. Tasawuf juga merupakan pokok dan sendi yang nyata dalam ajaran Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Tergantung kita dalam mempelajari dan memahaminya.