PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAWAKAN ACARA DENGAN METODE DEMONSTRASI (Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jamanis) September 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan berbahasa yang terdiri dari berbicara, berbicara, membaca, dan berbicara. Dengan bahasa, manusia dapat memberi makna dengan segala sesuatu yang dilihat oleh mata dan dengan bahasa pula kebudayaan bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan. Sebaliknya tanpa adanya bahasa peradaban manusia tidak mungkin berkembang, bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik.
Kegiatan berbicara merupakan sebuah pembelajaran yang diberikan untuk memperoleh penerangan secara lisan dengan cara kemampuan siswa dalam membawakan acara dengan baik. Kegiatan berbicara dalam pelajaran bahasa khususnya untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam melatih keterampilan emosi, mental dan ekspresi yang dituangkan dalam kegiatan membawakan acara.
Berbicara merupakan proses komunikasi secara lisan, hal itu sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Haryadi dan Zamzani (1997: 54), bahwa “Berbicara adalah suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain.” Berbicara sebagai salah satu proses penyampaian maksud kepada orang lain secara lisan, keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan pembicara. Kemampuan tersebut salah satunya bisa berbentuk terhadap makna pesan yang hendak disampaikan.
Seorang pembawa atau sebagai protokol yang memiliki kemampuan menyampaikan bahasa lisan lewat pengaturan ide, pikiran, dengan kompetensi atau kemahirannya dalam mengujarkan informasi dengan baik, maka isi pesan tersebut akan mudah dipahami oleh orang yang menerima pesan tersebut. Oleh karena itu, untuk mencapai kemampuan tersebut maka keterampilan berbicara perlu dilatihkan dan dipelajari baik melalui lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Setelah melakukan studi pendahuluan, yang dilakukan oleh peneliti ternyata guru bahasa Indonesia, kurang memotivasi siswa dalam mengarahkan autran yang sudah terarauah dalam rencana pembelajarannya, serta tidak adanya kesinergisan antara rencana pengajaran dan metode yang dilaksanakan oleh guru, shingga pada gilirannya tidak ada keselarasan antara program pengajaran dan yang diajarkan. Dari beberapa permasalahan yang harus segera diatasi dan diperbaiki. Guru Ironisnya yang terjadi di lapangan adalah, kemampuan siswa terkendala dalam menyusun acara untuk berbagai keperluan; bahkan dalam membawakan acara siswa cenderung masih belum mampu mengekspresikan kemampuannya dengan bahasa yang baik dan benar, serta santun.
Model statistik merupakan proses simulasi sebuah penggambaran yang dapat digunakan sebagai cara untuk merangsang munculnya potensi siswa. Oleh sebab itu, fungsi utama model statistik adalah fasilitator atau sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan oleh guru, yang diterapkan dalam penuangan pemeranan. Penggunaan model statistik atau pemeranan media pengajaran diharapkan mempertinggi proses belajar mengajar di sekolah, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam aspek pembelajaran siswa berbicara.
Dengan adanya latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penulisan mengenai kegunaan metode statistik sebagai suatu media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas belajar siswa pada ketrampilan berbicara dalam membawakan acara. Berdasarkan survei awal pada proses pembelajaran di kelas VIIII SMP, namun belum ada yang menggunakan media pengajaran secara khusus pada pembawa acara. Di dalam penelitian ini juga penulis ingin mencoba mengemukakan peran serta empati dan daya ingat terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa. Dengan adanya media statistik, peneliti memberikan judul pada penulisan ini dengan judul: “PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAWAKAN ACARA DENGAN METODE DEMONSTRASI (Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jamanis)”
1.2 Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan berbicara membawakan acara kegiatan, peneliti berusaha mengatasi segala hambatan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran berbicara, khususnya membawakan acara. Peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini dengan satu kerangka pemodelan sebagai peningkat siswa dalam membawakan acara.
1.3 Identifikasi Masalah
Dari uraian yang dijelaskan di awal bahwa keterampilan berbicara sangat penting dalam pembelajaran bahasa. Keterampilan berbicara sangat mempengaruhi kemampuan peserta didik di dalam proses belajar bahasa Sebab keterampilan berbicara merupakan aspek pengembangan dari aspek pembelajarn berbicara. Kegiatan berbicara yang dituangkan dalam kegiatan membawakan acara akan sangat memiliki psikomotorik pelatihan mental dan ekspresi bagi dirinya.
Fakta di lapangan, pembelajaran berbicara belum sepenuhnya diberikan oleh guru secara menyeluruh, karena kurangnya seperangkat metode yang akan dijalankan oleh pengajar serta rencana pembelajaran, sehingga mengakibatkan peserta didik kurang termotivasi, untuk terjun secara langsung dalam praktik pembelajaran berbicara.
1.4 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1) Bagaimana langkah siswa dalam mempersiapkan mental dan ekspresi yang dituangkan dalam kegiatan membawakan acara dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas VIII A di SMP Negeri 1 Jamanis Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2011-2012?
2) Bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan berbicara dalam membawakan acara dengan menggunakan metode demonstrasi, pada siswa kelas VIII A SMPN 1 Jamanis Tahun Pelajaran 2011/2012?
3) Bagaimanakah hasil belajara pada siswa kelas VIII C SMPN 1 Jamanis Tahun Pelajaran 2011/2012 setelah melaksanakan pembelajaran berbicara membawakan acara dengan menggunakan metode demonstrasi?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai peneliti sebagai berikut.
1) Mendeskripsikan dampak dari model pembelajaran dengan metode demonstrasi, sebagai motivator pembelajar dalam aspek berbicara membawakan acara.
2) Mendeskripsikan hasil belajar membawakan acara dengan proses pembelajaran metode statistik.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini menjadi satu sarana untuk memacu kreativitas dalam pembelajaran dan juga membekali peneliti sebagai calon pendidik untuk membentuk calon pendidik/pengajar yang professional.
2. Bagi pengajar/guru, mudah-mudahan pembelajaran dengan model statistik, dapat digunakan sebagai solusi model pembelajaran, khususnya untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik.
3. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode yang lebih variatif.
1.7. Kerangka Berpikir
Metode demonstrasi sebagai media untuk meningkatkan pembelajaran berbicara yang mengarahkan siswa untuk mampu berbicara dengan cara mengumpulkan bahan-bahan berdasarkan empirisnya sendiri-sendiri secara langsung dan nyata yang dialami oleh siswa. Sehingga pemanfaatan metode demonstrasi ini akan mampu dimanfaatkan oleh kemampuan siswa yang secara konstruktivistik dapat dituangkan ke dalam berbagai penerapan gaya pengekspresian berbicara siswa dalam membawakan acara, kondisi ini diharapkan mampu meningkatkan kegiatan siswa dalam mengungkapkan cara membawakan acara melalui metode demonstrasi.