Teks Bacaan Surat At-Tiin Arab Latin dan Artinya September 2023

Surat At-Tiin Arab Latin dan ArtinyaSurah At-Tin adalah surat ke-94 dalam al-Qur’an. Surat ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk surat dalam golongan Makkiyah. Surat  At-Tiin diturunkan setelah surat Al-Buruj. Nama At-Tin memiliki arti buah Tin yang diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok Isi Kandungan Surat At-Tiin
  1. Surat at-Tin diawali dengan sumpah Allah yang menyebut buah Tin, buah Zaitun, Gunung Sinai, dan Mekkah (ayat 1 hingga 4). 
  2. Dalam surat ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Walau begitu, manusia pada akhirnya akan dikembalikan ke tempat yang paling rendah atau paling hina jika tidak menjalankan perintah Allah. Orang yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dan beramal shaleh dan mereka akan mendapatkan pahala yang terus-menerus. 
  3. Pada Ayat ke-7 dijelaskan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, yang ajarannya tidak boleh didustakan. 
  4. Pada Ayat terakhir menyatakan bahwa Allah adalah “Hakim Yang Paling Adil”


Berikut ini Surat At-Tiin Arab Latin dan Artinya
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

1. Wattiini wazzaituun(i)
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun ,
وَطُورِ سِينِينَ

2. Wathuuri siiniin(a)
dan demi bukit Sinai ,
وَهَذَا الْبَلَدِ الأمِينِ

3. Wahadzaal baladil amiin(i)
dan demi kota (Mekah) ini yang aman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

 
4. Laqad khalaqnaa-insaana fii ahsani taqwiim(in)Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

5. Tsumma radadnaahu asfala saafiliin(a)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

 
6. Ilaal-ladziina aamanuu wa’amiluush-shaalihaati falahum ajrun ghairu mamnuun(in)sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ

7. Famaa yukadz-dzibuka ba’du biddiin(i)
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

8. Alaisallahu bi-ahkamil haakimiin(a)
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

Demikian semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.Amin.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==