CONTOH LAPORAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH September 2023

BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Kegiatan dalam sistem pendidikan nasional secara umum meliputi dua jenis yaitu pengelolaan pendidikan dan kegiatan pendidikan. Pengelolaan pendidikan berasal dari kata manajemen, sedangkan istilah manajemen sama artinya dengan administrasi ( Oteng Sutisna:1983). Dapat diartikan pengelolaan pendidikan sebagai supaya untuk menerapkan kaidah-kaidah adiministrasi dalam bidang pendidikan.Pengelolaan pendidikan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Pengelolaan pendidikan. Pengelolaan adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dimana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Menurut Griffin pengelolaan adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
Moenir (1992 : 119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauhmana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah indicator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan ini merupakan sesuatu yang esensial bagi penyelenggaraan sekolah yang baik (Kumars, 1989). Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah ini nampaknya memberikan pengaruh yang besara bagi kemajuan sekolah, kualitas pelayanan pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kemajuan dan prestasi belajar anak-anak di sekolah. Hal ini secara tegas dinyatakan oleh Husen (1988) dalam penelitiannya bahwa siswa dapat belajar banyak karena dirangsang oleh pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dan akan berhasil dengan baik berkat usaha orang tua mereka dalam memberikan dukungan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru
Sebagaimana hasil observasi yang telah dilakukan di MI sindangraja , pengelolaan pendidikan dipandang penting untuk meningkatkan kadar mutu sumber daya pendidikan, khususnya di MI sindangraja itu sendiri. MI sindangraja terletak didaerah pedesaan, tepatnya berada di kp.lengkong ds.sindangraja kec.jamanis kab.tasikmalaya, MI sindangraja didirikan pada tahun 1963 oleh KH.abdul aziz setelah beliau wafat kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Hingga sekarang yang menjabat sebagai kepala sekolah yaitu bpk saepullah habib S.pd. sekolah ini sudah terakredasi sebanyak 4 kali dari tahun 1992,1998,2006, dengan nilai B dan tahun 2010 dengan nilai A+. bpk sepullah habib menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun ajaran 2005/2006. beliau merupakan seorang guru yang ulet, berdedikasi tinggi terhadap pendidikan. Pengalaman beliau dalam mengajar dapat dibilang senior, sehingga beliau tahu betul bagaimana menyesuaikan pengelolaan pendidikan dengan keadaan sekolah.
visi dan misi MI sindangraja :
Visi : MI termaju dalam mengembangkan IPTEK dan IMT
Misi :
  1. Mengembangkan seluruh potensi sumberdaya madrasah melalui berbagai kegiatan, yang berorientasi kepada peningkatan potensi peserta didik
  2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta iman dsan takwa
  3. Mengembangkan pembelajaran yang berkualitas dengan asa student center
  4. Memberdayakan tahpidz alqur’an pada setiap jenjang kelas
  5. Menciptakan lingkungan madrasah islami yang berorientasi pada pengalaman dalam kehidupan sehari-hari
Adapun tujuan MI sindangraja adalah :
Ø Segi kognitif
  1. Mamiliki dasr-dasar ilmu pengetahuan dan tekhnologi guna bekal pada kehidupan yang akan datang
  2. Memiliki ilmu agama islam dengan benar
Ø Segi afektif
  1. Memiliki akhlaqul karimah
  2. Penerapan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari
  3. Mempunyai nilai-nilai kepekaan sosial yang tinggi dalam kehidupan
Ø Segi psikomotor
  1. Memiliki dasr-dasr keterampilan tepat guna sebagai bekal kehidupan yang akan datang
  2. Memiliki kesehatan jasmani dan rohani
Selaku kepala sekolah MI sindangraja , bpk saepullah habib berharap visi dan misi tersebut dapat menjadikan sekolah MI ini menjadi yang terbaik. Dengan berpegang teguh kepada islam.
B. Tujuan penulisan makalah
1. Sebagai
2. Untuk meningkatkan wawasan di SD/MI
3. Untuk meningkatkan profesionalisme sebagai calon pendidik
BAB II
PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI MI SINDANGRAJA
A. Pengelolaan kepemimpinan di MI sindangraja
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Pentingnya kepemimipinan seperti yang dikemukakan oleh James M. Black pada Manajemem: a Guide to Executive Command dalam Sadili Samsudin (2006:287) yang dimaksud dengan “Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Kepemimpinan adalah tindakan atau perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang seorang ataupun kelompok menuju kearah tujuan-tujuan tertentu. Kepemimpinan seseorang akan Nampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau mengusai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku seseorang di dalam kelompoknya. Unsur pokok dalam manajemen/ pengelolaan pendidikan adalah unsur kepemimpinan (Leadership).
Berdasarkan hasil observasi di mi sindangraja tipe kepemimipinan yang diterapkan yaitu tipe kepemimpinan demokrasi, hal ini didasarkan dengan hasil musyawarah seluruh staff guru,komite MI sindangraja.
Dalam kurun waktu 5 tahun menjadi kepala sekolah bpk saepulloh habib S.Pd telah berhasil memimpin MI sindangraja menjadi lebih sukses dari sebelumnya, meskipun tanpa adanya wakil kepala sekolah sejak beliau menjabat tetapi beliau mampu berdiri tegak hingga sekolah ini mencapai kesempurnaan, hingga sekolah ini terakreditasi pada tahun 2010 dengan nilai A+. beliau menyatakan dari yang sebelumnya kekurangan dana hingga sekarang menurutnya tidak ada istilah kekurangan dana dalam hal apapun, beliau akan selalu mengusahakan agar sekolah ini tidak kekurangan dana lagi seperti tahun-tahun sebelumya. Karena sekolah ini pada tahun 2008 telah bergabung dengan YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ASY-SYFA yang didirikan oleh KH. Aliyudin dan sekjen DR.bahrul hayat P.hd Pada saat itu sekolah mi sindangraja memiliki kemajuan yang signifikan, dan diharapkan akan selalu berjalan dengan lancar dan sukses.
Kepemimpinan beliau dalam mengelola mi sindangraja mendapat respons yang positif dari guru dan staf. Bahkan masyarakat juga sangat mengagumi beliau karena dapat membangun MI sindangraja menjadi lebih baik dari sebelumnya, berkat keputusan Beliau untuk bergabung dengan yayasan ASY-SYIFA menjadi suatu keberhasilan dalam misi nya.
Beliau memberikan kebebasan kepada guru dan stafnya dalam mengemukakan pendapat dan menjalankan kegiatan pembelajaran di kelas. Kebebasan yang diberikan masih berada dalam koordinasi dan pengawasan kepala sekolah, selaku pemimpin di sekolah. Dalam kegiatan mengelola sekolah beliau menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan. Beliau selalu mengkoordinasikan kebijakan yang diambilnya kepada semua pihak yang memiliki hak dan kepentingan dan pihak yang dipandang bisa memberikan solusi dan pertimbangan, tetapi beliau memandang bahwa kebijakan yang diterapkan haruslah seimbang dan adil, supaya suasana di lingkungan MI sindangraja selalu berjalan kondusif
B. Pengelolaan kurikukum dan pembelajaran di MI sindangraja
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Dalam perkembangannya kurikulum telah banyak mengalami perubahan, tercatat sudah hampir 7 kali kurikulum mengalami perubahan, hal tersebut dikarenakn oleh beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada kurikulum. Salah satu diantaranya bahwa kurikulum itu harus mengikuti perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk saat ini kurikulum yang dipakai di Indonesia yaitu Kurikulum Satuan Tingkat Pelajaran atau disingkat KTSP.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Sesuai dengan keputusan pemerintah melalui dinas pendidikan yang menerapkan kurikukulum 2006 atau yang lebih dikenal KTSP, MI sindangraja saat ini telah mencoba menerapkan dan mengaplikasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara penuh. Hal itu dapat dilihat dengan penerapan Pembelajaran Tematik untuk kelas I – III, dan Pembelajaran per Mata Pelajaran bagi kelas IV – VI yang dalam pelaksanaannya sudah dikoordinasikan dengan kurikuklum dan segala penunjangnya.
Dalam pembelajaran di MI ini menerapkan calistung ( membaca.menulis,dan berhitung). Menekankan pada pendekatan pembelajaran PAKEM yaitu pendekatan pembelajaran yang aktif,kreatif, efektif, dan menyenangkan.
C. Pengelolaan peserta didik di MI sindangaraja
Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangakan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar disekolah (Sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa, peserta didik adalah angota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik usia SD/MI adalah semua anak yang berada pada rentang usia 6-12/13 tahun yang sedang berada dalam jenjang pendidikan SD/MI.
Peserta Didik merupakan subjek yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Penting anda pahami sebagai guru kelas SD bahwa pemahaman dan perlakuan terhadap peserta didiksebagai suatu totalitas atau kesatuan.
Tujuan dari pengelolaan peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah berjalan lancer, tertib, dan teratur sehingga memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Fungsi pengelolaan peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi individualitasnya, sosial, aspirasinya, segi kebutuhan, dan potensi pesrta didik.
Pengelolaan peserta didik di MI sindangraja cukup baik, Penerimaan murid pada awal tahun ajaran baru semakin meningkat bahkan di sekolah ini setiap kelas dibagi menjadi 2 bagian yaitu A dan B, dan sebagian masih dibangun hal ini agar pembelajaran optimal dengan memaksiamlkan setiap kelas terdiri dari 35 murid. Dalam penerimaan murid baru di MI sindangraja baru-baru ini sudah diterapkan tes atau syarat untuk dapat lulus masuk, dengan melihat potensi murid dalam pembelajaran. Tetapi sekolah ini belum pernah ada murid yang tidak lulus tes masuk sekolah, dipastikan dapat lulus meskipun ada tes atau syarat yang diberlakukan .Tes nya sederhana hanya dengan menyuruh murid mambaca hurup dan berhitung.
Di MI sindangraja syarat umum umur untuk murid baru minimal 6 tahun dan maksimal 7 tahun, akan tetapi dengan hasil keputusan musyawarah selaku kepala sekolah menyatakan sekolah ini tidak memaksakan orangtua siswa untuk menyekolahkan anaknya pada umur 6 tahun atau 7 tahun, apabila ada murid yang belum berumur 6 tahun akan tetap diterima sesuai dengan persetujuan orangtua. Dan juga sebaliknya apabila ada yang mendaftar lebih dari 7 tahun akan tetap dapat masuk sekolah ini. Tetapi sekolah ini tetap berorientasi pada ketentuan yang ditetapkan. 
D. pengelolan personil di MI sindangraja
Perangkat utama dalam pengelolaan sekolah tiada lain adalah personil dari sekolah itu sendiri. Pengelolaan sekolah dapat berjalan baik jika personil (kepala sekolah, guru, dan staf) mempunyai kemampuan yang kompeten. Ini berarti bahwa personil di sebuah sekolah harus mempunyai wawasan yang luas dan juga berdedikasi tinggi.
Jumlah personil di MI sindangraja ada 17 orang, terdiri dari 1 kepala sekolah yakni bapak saepulah habib, 15 guru honorer , termasuk guru kelas, guru agama, guru bhs inggris, guru olahraga dan 1 orang penjaga sekolah. Dikarenakan sekolah ini sudah diadakannya pembagian kelas maka guru kelas lebih dari 10 orang. Dari keseluruhan jumlah personil tersebut, hanya 9 orang personil yang telah meraih gelar sarjana (S1) dan 4 personil sudah mendapat gelar PNS. Selebihnya sedang melanjutkan S1.
Dalam hal pembinaan personil selain pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah, pembinaan dilakukan juga oleh dinas pendidikan dengan melalui diklat, penataran, ataupun sosialisasi-sosialisasi. Hal ini memungkinkan personil untuk dapat berkembang dan lebih kompeten.
personil yang sudah disertifikasi hanya 2 orang yakni kepala sekolah dan 1 guru kelas. Mereka mengikuti kegiatan-kegiatan yang diprakarsai oleh dinas pendidikan atau pihak-pihak lain, maka personil sekolah akan mendapat tambahan kredit poin. Kredit poin inilah yang nantinya akan menetukan promosi atau kenaikan pangkat dari personil sekolah menurut aturan dari dinas pendidikan dan pemerintahan kabupaten. Personil sekolah juga bisa melajutkan pendidikan dengan maksud untuk meningkatkan golongan kepangkatan dan ini berlaku untuk personil yang sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
E. Pengelolaan sarana dan prasarana di MI sindangraja
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. 
Tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah umum untuk memberikan layanan secara professional di bidang sarana dan prasarana dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien
Sarana dan prasarana di MI sindangraja saat ini sudah terlihat cukup lengkap dan memadai, walaupun masih ada kekurangan/ ketidaklengkapan. Bangunan sekolah MI sindangraja berdiri di atas tanah wakaf.
Bangunan untuk kelas hingga saat ini sebagian sedang di bangun dan hampir selesai ,perlunya 12 ruangan kelas baru dan sekarang yang berjalan hanya 11 ruangan. 1 bangunan lagi sedang di proses. dikarenakan sekolah mi ini tempat nya sedikit berjauhan maka saat ini sedang di bangun kantor ke 2 untuk para guru. Kelas kelas yang dahulu semua di rehab dengan desain interior yang cukup memuaskan. Bangku dan kursi sudah diperbaiki hingga siswa nyaman dalam proses pembelajaran. Hanya saja karenan bangunan masih baru dan lingkungan sekolah di perbesar terlihat belum kondusif dalam penataan tempat parkir dan lapangan olahraga.
Untuk prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar seperti fasilitas dengan adanya perpustakaan. Lab komputer, lapangan olahraga, dan ruang untuk kesenian, sudah cukup memuaskan untuk para siswa. Dan untuk prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak langsung digunakan untuk PBM tetapi sangat menunjang dengan adanya ruang UKS. Meskipun belum memadai tetapi cukup memadai untuk tingkat MI/SD.
F. Pengelolaan keuangan di MI sindangraja
Pengelolaan keuangan merupakan suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan menggerakan orang lain. Kegiatan tersebut dimulai dari perencanaan, pengorganisasian sampai dengan pengawasan. Disekolah kegiatan tersebut mulai dari perencanaan sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan
Menutut zymelman (1975) menyatakan bahwa pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber dana tetapi jug amenyangkut penggunaan dana tersebut secara efisien. Makin efisien suatu sistem pendidikan,semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan.
Manfaat dari pengelolaan keuangan yaitu memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efisien, memungkinkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan, dan dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran-kebocoran, ataupun penyimpangan-penyimpangan penggunaan dana dari rencana semula.
Sekolah MI sindangraja sudah memiliki tata usaha sendiri untuk administrasi sekolah. Sumber dana yang diterima oleh MI sindangraja merupakan bantuan dari pemda setempat dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana BOS yang merupakan Dana Bantuan Operasional Sekolah ini diluncurkan pada tahun 2005. Dana BOS merupakan sumber dana utama untuk segala macam kegiatan operasional di sekolah. Dana BOS diadakan dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, terutama dalam mewujudkan Wajib Belajar Sembilan Tahun. Dana BOS merupakan konsekuensi kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkomitmen terhadap dunia pendidikan sebagaimana diamanatkan UUD 1945, dengan mengalokasikan anggaran pendidikan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sampai saat ini besarnya jumlah anggaran Dana BOS terus mengalami kenaikan secara signifikan. Tahun 2008 alokasi Dana BOS mencapai Rp. 10,5 trilyun. Untuk tahun 2009 terdapat kenaikan hampir 50% lebih besar dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 16 trilyun. Hanya saja Dirjen Mandikdasmen Depdiknas Suyanto saat jumpa pers di gedung Depdiknas Senayan Selasa (5/1/2010) lalu menuturkan, pemerintah tidak akan menaikkan Dana BOS untuk tahun anggaran pendidikan 2010. (Warta Kota 5/1/2010)
Adapun bantuan-bantuan lain yaitu hasil dari swadaya masyarakat melalui komite sekolah. Baru-baru ini pada tahun 2008/2009 sekolah mendapatkan bantuan kontrak prestasi dari pemerintah. Menurut bpk saepullah habib dan salah satu guru menyatakan bahwa bantuan kontrak prestasi ini jarang didapatkan untuk sekolah SD/MI lainnya, bantuan ini hanya untuk sekolah-sekolah tertentu dan alhamdulillah sekolah MI sindangraja termasuk dari daftar bantuan kontrak prestasi, bantuan ini bersifat berkelanjutan jadi sekolah ini sedang mengajukan kembali bantuan tersebut. Bantuan ini di manfaatkan untuk penambahan kelas yaitu membangun ruangan kelas baru, dan juga ruangan lainnya. Agar sekolah MI dalam seni dan budaya mendapatkan kemajuan maka sekolah membelikan alat-alat kesenian seperti gamelan, marching band,piano dan alat musik lainnya.
Sedangkan biaya pengeluaran MI sindangraja diantaranya berupa belanja pegawai, belanja barang (atk, dll), bahan habis pakai, langganan daya dan jasa, kegiatan belajar mengajar, kegiatan kesiswaan, penyelenggaraan perpustakaan, belanja pemeliharaan, dan belanja lainnya.
G. Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Sekolah mempunyai kewajiban secara legal dan moral untuk selalu memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan, program, kebutuhan-kebutuhan, dan keadaannya, dan sebaliknya sekolah harus mengetahui dengan jelas kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakat. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dikenal pula dengan istilah “public school realtion” yang berarti hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat atau lingkungan terkait.
Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat saat ini amatlah penting mengeingat masyarakat berperan pula sebagai stakeholder pendidikan. Peran ini akan mempengaruhi maju mundurnya sekolah, karena kepuasan pelanggan merupakan kunci keberhasilah dari pengelolaan sebuah sekolah
Hubungan sekolah MI sindangraja dengan masyarakat diwujudkan dengan adanya komite sekolah. Komite sekolah merupakan perpanjangan lidah dari pihak sekolah kepada masyarakat. Segala kebutuhan MI Sindangraja yang berhubungan dengan masyarakat akan di fasilitasi oleh komite sekolah, sehingga tujuan sekolah mampu diapresiasi positif oleh masyarakat. Komite sekolah juga menyoroti masalah keuangan sekolah, kompetensi/ dedikasi personil, dan sarana/ prasarana sekolah.
Komite sekolah yang dipelopori oleh KH. Aliyudin dan DR. bahrul hayat P.hd memberikan respon psotif bagi sekolah dan masyarakat dengan kemajuan yang cukup pesat.
Selaku kepala sekolah bapak saepullah habib sering menghadiri kunjungan pengajian, beliau memberikan informasi tentang pembelajaran di MI, dan perkembangan saat ini. Untuk lebih mempererat hubungan yang baik dengan masyarakat beliau menghimbau kepada warga masyarakat sekitar untuk ikut berparsitipasi dalam pembangunan proyek, beliau merekrut warga yang menganggur untuk membantu pembangunan sekolah.
H. Pengelolaan supervisi pendidikan
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Pengertian sipervisi menurut Depdikbud adalah “ Supervisi adalah suatu usaha memajukan sekolah yang bersifat continue dengan jalan membina, memimpin dan menilai pekerjaan kepala sekolah dan para guru dalam usaha mempertinggi mutu pendidikan yang diberikan kepada murid-murid dengan jalan perbaikan situasi belajar mengajar”.
Pengelolaan supervisi pendidikan di sekolah-sekolah, berbeda sasaran, tujuan dan esensinya, jika dibandingkan dengan pengelolaan inspeksi. Kegiatan supervisi pendidikan memiliki tujuan, sasaran dan esensi yang lebih bernuansa pembinaan dalam rangka membantu meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar guru di kelasnya dan dilaksanakan secara terprogram.
Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk mengembangkan situasi belajar mengejar ke arah yang lebih baik, selain itu diataranya tujuan dan fungsi utama dari kegiatan supervise pendidikan :
1. Menyelenggarakan inspeksi
2. Penelitian hasil inspeksi berupa data
3. Penilaian
4. Latihan
5. Pembinaan
Di MI sindangraja pengelolaan supervisi pendidikan sudah dilaksanakan cukup baik yaitu dengan adanya jadwal supervisi dan monitoring yang di buat oleh kepala sekolah yakni kepala sekolah yang setiap satu minggu mengunjungi tiga kelas,dan seterusnya seperti itu. untuk mengontrol keadaan di setiap kelas, setelah melakukan kinjungan kelas tiap minggu ,kemudian tiap bulan beliau mengontrol administrasi guru di kelas, program pembelajaran, sampai sumber belajar, alat peraga sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Hasil akhirnya beliau mengadakan rapat rutinitas tiap bulan mengenai hasil pengontrolan yang telah dilakukan oleh kepala sekolah. Dengan hal demikian itu proses KBM dapat tercapai dengan maksimal dan baik.
BAB III
ANALISIS SWOT MI sindangraja
A. Strength (Kekuatan)
  1. Renovasi bangunan dilaksanakan pada tahun 2006 hingga 2008,untuk 7 ruangan kelas
  2. Pembangunan kantor baru 2 ruangan dan kelas baru 5, sebagian sedang dibangun
  3. Sarana transportasi mudah dijangkau;
  4. Memiliki lapangan olahraga yang cukup besar khususnya untuk sepak bola, memiliki perpustakaan,lab komputer,dan ruang kesenian
  5. Adanya kesempatan yang sama bagi guru dalam melaksanakan pengajuan sertifikasi, jadi tidak ada persaiangan antar guru dan menambah semanagat guru dalam mengajar;
B. Weakness (Kelemahan)
  1. Penjaga sekolah tidak tinggal di sekolah, keamanan sekolah pada malam hari kurang terjamin;
  2. Letak bangunan sekolah MI sindangraja kurang efisien yakni antara kelas saling berjauhan, kelas 1,2,3 terpisah dengan kelas 4,5,6. Karena sekolah terletak di tengah-tengah pemukiman warga.
  3. Lapangan olahraga cukup besar teutama untuk lapangan bola,tetapi tidak dirawat dengan baik hingga banyak rumput-rumput liar yang tumbuh.
  4. Tidak adanya gerbang sekolah karena bangunan kelas antar kelas jaraknya cukup jauh.
C. Opportunity (Peluang)
  1. Animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sangat tinggi.
  2. Mengoptimalkan prestasi dalam bidang OR, kesenian dan pramuka.
  3. Sekolah ini dalam melksanakan kegiatan bisa dengan mudah terwujud, sebab didukung oleh peran serta masyarakatnya yang aktif.
  4. Lulusan MI sindangraja mudah diterima di SMP Pavorit
D. Treats (Ancaman)
  1. Pedagang kaki lima memiliki askses yang sangat mudah untuk masuk ke area sekolah;
  2. Makanan yang dijual di area sekolah kurang higienis.
KESIMPULAN
Pada dasarnya pengelolaan pendidikan ditujukan unuk lebih mengefektifkan segala aktifitas yang dilaksanakan oleh semua aspek yang terkait di dalam proses pengelolaan pendidikan, dibutuhkan lebih dari sekedar kesadaran, tapi lebih ditekankan pada pelaksaan dan pengaplikasian konsep-konsep yang telah dimilki oleh guru kedalam tindakan di sekolah untuk mencapai mutu pendidikan yang menjadi target utama dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Dalam mengelola pendidikan yang dilaksanakan di sekolah supaya menghasilkan hasil lulusan yang berkualitas dan supaya tercapai tujuan pendidikan maka untuk mencapai semua itu memerlukan pengelolaan.
Pengelolaan tersebut adalah : Pengelolaan kepemimpinan, pengelolaan kurikulum dan pembelajara, pengelollaan peserta didik, pengelolaan personil, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan, pengelolaan hubungan masyarakat, pengelolaan supervisa pendidikan.
IMPLIKASI
Implikasi pengelolaan pendidikan terhadap MI sindangraja cukup memberikan hasil yang maksimal walaupun sekolah ini masih banyak kekurangan dalam kategori pengelolaan pendidikan ini.
Dalam hal pengelolaan kepemimpinan implikasi nya sangat baik dimana kepala sekolah menerapkan kepemimpinan tipe demokratis. Yang artinya sekolah ini memberikan kebebasan kepada guru dan stafnya dalam mengemukakan pendapat dan menjalankan kegiatan pembelajaran di kelas.
Dalam pengelolaan kurikulum sekolah ini menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Sesuai dengan keputusan pemerintah melalui dinas pendidikan yang menerapkan kurikukulum 2006 .
Dalam pengelolaan peserta didik, implikasi terhadap sekolah MI ini baik dengan memiliki kemajuan yang signifikan yaitu semakin banyak orangtua yang mendaftarkan anaknya untuk sekolah di MI sindangraja., meskipun dengan adanya tes atau syarat yang ditentukan.
Dalam pengelolaan personil, implikasi terhadap sekolah ini kurang maksimal dikarenakan lulusan PGSD hanya sedikit namun sebagian besar sudah memiliki gelar S.I dan sebagian kecil sedang melanjutkan.
Dalam pengelolaan sarana dan prasarana, implikasi nya cukup baik,dan memuaskan untuk para murid dan guru-guru. sekolah memberikan fasilitas yang cukup memadai untuk tingkat MI. dengan merehab bangunan kelas hingga membangun kelas baru dan kantor. diadakannya ruang UKS. Labolatorium komputer,perpustakaan dll. Tetapi masih ada kekurangan diantaranya lapangan yang kurang bagus, letak bangunan kelas yang berjauhan hingga tidak adanya gerbang sekolah. Hal ini Kurang memenuhi kategori sehingga akan ada anggapan sekolah ini kurang strategis untuk dijadikan sekolah unggulan.
Implikasi pengelolaan keuangan di MI sindangraja sangat baik, kepala sekolah dapt mengorganisir masalah keungan dengan baik, tentu dengan adanya dana BOS dari pemerintah dan dana lainnya yang menunjang untuk pembangunan fasilitas sekolah.
implikasi pengelolaan hubungan masyarakat terhadap sekolah ini sangat baik. Sekolah mendapatkan respon positif dari masyarakat. Sehingga Masyarakat ikut serta dalam peranan sekolah ini.
Implikasi pengelolaan supervisi pendidikan cukup maksimal, kepala sekolah membuat jadwal monitoring/supervisi ke kelas-kelas, dan melakukan rapat rutin tiap bulan dengan seluruh staf.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen PPN.2011. Pengelolaan Pendidikan. Tasikmalaya : UPI Kampus Tasikmalaya
M. Rivai. 1980. Administrasi dan Supervise Pendidikan. Bandung.
Wikipedia (2011). pendidikan. From http://www.wikipedia.com 7 mei 2011
Anatomiestreetsoldier (2010). Pengelolaan pendidikan. From http://www.anatomiesteetssoldier.wordpress.com 3 juni 2010
Akhnayzz (2011). Peserta didik. From http://satulagi.com/education/pengertian-peserta-didik/feedb 13 januari 2011
Rudi Mbanjar (2011). Manajemen pendidikan. From http://www.scribd.com/fedds/rss 17 februari 2011

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==