Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi September 2023
Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai suatu metode dalam pembelajaran IPS, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, nilai, dan sikap dari sesuatu yang sedang disimulasikan. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat.
Jenis-jenis Simulasi
Simulasi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
1) Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
2) Psikodrama
Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya.
3) Bermain Peran (Role Playing)
Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi eristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi.
4) Peer Teaching
Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran.
5) Simulasi Game
Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan.
a. Tujuan Metode Simulasi
1) Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.
2) Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
3) Melatih memecahkan masalah.
4) Meningkatkan keaktifan belajar.
5) Memberikan motivasi belajar kepada siswa.
6) Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.
7) Menumbuhkan daya kreatif siswa.
8) Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
9) Untuk mendorong partisipasi dan pengembangan sikap siswa.
10) Mengembangkan interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.
11) Dapat menimbulkan interaksi yang sehat dan hangat antar siswa.
12) Memperkenalkan dan melatih peran kepemimpinan pada diri siswa.
13) Memanfaatkan bakat dan kemampuan siswa sebagai sumber belajar.
1) Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.
2) Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
3) Melatih memecahkan masalah.
4) Meningkatkan keaktifan belajar.
5) Memberikan motivasi belajar kepada siswa.
6) Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.
7) Menumbuhkan daya kreatif siswa.
8) Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
9) Untuk mendorong partisipasi dan pengembangan sikap siswa.
10) Mengembangkan interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.
11) Dapat menimbulkan interaksi yang sehat dan hangat antar siswa.
12) Memperkenalkan dan melatih peran kepemimpinan pada diri siswa.
13) Memanfaatkan bakat dan kemampuan siswa sebagai sumber belajar.
b. Kelebihan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah:
- Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
- Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topic yang disimulasikan.
- Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
- Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
- Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran dekan kata lain dapat menciptakan kesenangan dan kegembiraan pada diri siswa.
- Dapat mengurangi keabstrakan pada diri siswa dalam proses pembelajaran.
- Dapat memberikan pengarahan dan petunjuk sederhana dalam proses pembelajaran.
- Melatih siswa berpikir secara kritis.
c. Kelemahan Metode Simulasi
- Memerlukan waktu yang relatif lama dan biaya yang relatif mahal.
- Memerlukan sistem pengelompokkan siswa yang cukup luwes dan kompleks sesuai dengan peran yang akan dimainkannya.
- Banyak menuntut imajinasi dan informasi guru dan siswa dalam pelaksanaannya.
- Sulit bagi siswa berperan sesuai dengan peran/tokoh yang dimainkan.
- Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
- Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
- Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
d. Prinsip Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melaksankan Simulasi
- Simulasi hendaknya dilaksanakan oleh sekelompok siswa
- Penentuan topik yang akan dimainkan sebaiknya dilakukan guru bersama siswa
- Guru harus membuat peraturan dan petunjuk simulasi secara terperinci
- Dalam pelaksanaannya harus dapat menggambarkan simulasi yang lengkap dan utuh
- Merupakan integrasi dari beberapa ilmu sosial.
e. Langkah Melaksanakan Metode Simulasi
1) Persiapan Simulasi
1) Persiapan Simulasi
- Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi
- Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan
- Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2) Pelaksanaan Simulasi
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3) Penutup
a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
b) Merumuskan kesimpulan.
Atau langkah-langkah berikut :
1) Memilih situasi, masalah, dan pemain yang tepat
2) Mengorganisasikan kegiatan sehingga jelas dan tepat
3) Memberikan simulator
4) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi pelajaran
5) Membantu mempersiapkan para pemain
6) Menetapkan alokasi waktu
7) Melaksanakan simulasi sesuai dengan yang telah direncanakan
8) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan simulasi
9) Mengadakan kegiatan ulang.