Makalah Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW September 2023
A. Dakwah Nabi Muhammad saw di Awal Kerasulan
Rasulullah lebih banyak menyendiri ketika menginjak usia 40 tahun. Hal ini dilandasi oleh rasa keperihatinan beliau terhadap kondisi masyarakat Arab yang semakin tenggelam dalam kebodohan, kemaksiatan, dan kerusakan moral. Beliau selalu berdoa agar masyarakat Arab berubah menjadi lebih baik.
Pada malam tanggal 17 Ramadan, bertepatan tanggal 6 Agustus 610 Masehi, ketika beliau sedang bertahanus di Gua Hira’, datanglah Malaikat Jibril membawa wahyu Allah yang prtama yaitu Surat Al’Alaq ayat 1-5.Wahyu yang pertama ini menandakan penobatan beliau sebagai Rasulullah saw. untuk menyampaikan risalah Allah.
Menurut riwayat, selama kurang lebih dua setengah tahun setelah menerima wahyu pertama. Rasulullah baru menerima wahyu yang kedua. Masa tenggang antara wahyu pretama dan wahyu kedua ini disebut Fatratul Wahyu.Wahyu kedua yang diturunkan kepada beliau yaitu surat Al Muddassir ayat 1-7.
B. Inti Ajaran Islam
Inti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. meliputi aqidah, ibadah, dan akhlak.
- Akidah adalah ajaran tentang keimanan, mengajak manusia untuk meyakini hanya Allah-lah yang pantas untuk disembah. Ajaran tentang keimanan ini meliputi 6 rukun iman, yaitu iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rosul, hari kiamat, dan qada qadar.
- badah adalah cara mengabdi dan menyembah Allah, meliputi ibadah Mahdah (seperti sholat, zakat, mengaji, dan puasa) serta ibadah Gairu Mahdah, seperti berbuat baik kepada sesama.
- Akhlak berisi ajakan kepada manusia agar melakukan perbuatan terpuji dan menjauhi perbuatan tercela, serta cara bergaul dengn sesama mahluk.
Dakwah yang dikakukan Rasulullah saw. meliputi dua tahap, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan.
1. Dakwah dengan Cara Sembunyi-Sembunyi
Rasulullah saw. mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi setelah turunnya wahyu yang kedua. Hal ini dilakukan agar tidak membangkitkan amarah masyarakat Arab dan lebih mudah melakukan pendekatan dengn mereka. Makalah Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW
Dakwah secara sembunyi-sembunyi mula-mula ditunjukkan kepada keluarganya sendiri, saudara terdekat, atau kerabat, dan sahabat dekat beliau.
a. Keluarga sendiri
Khadijah merupakan orang yang paling dekat dengan Nabi dan orang yang pertama kali masuk Islam.
b. Saudara terdekat atau kerabat
Setelah mengajak isterinya, kemudian bekiau mengajak sanak kerabatnya untuk memeluk agama islam. Orang-orang yang pertama kali masuk Islam adalah Khadijah (golongan wanita), Ali bin Abi Thalib (golongan pemuda), Zaid bin haritsah (golongan budak laki-laki), dan Ummu Aiman (golongan budak perempuan.
c. Sahabat Dekat
Rasulullah mengajak sahabat dekatnya yaitu Abu Bakar untuk masuk Islam. Akhirnya Abu Bakar masuk Islam dan diikuti oleh para sahabatnya, yaitu Usman bin Affan, Zubair bin awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqos, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan Arqom bin Abil Arqom.
Para sahabat tersebut ditambah dengan keluarga dan sahabat dekat Nabi, termasuk dalam golongan “Assabiqunal Awwalun” artinya orang-orang yang pertama kali masuk Islam.Nabi melaksanakan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun dan memperolrh pengikut sebanyak 39 orang.Nabi mengajarkan agama Islam kepada mereka dirumah Arqom bin Abil Arqom.
2. Dakwah secara Terang-terangan
Setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun akhirnya turunlah wahyu Allah yang berisi perintah untuk berdakwah secara terang-terangan, yakni surat Al Hijr ayat 94.
Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”(Q.S. Al Hijr/15: 94)
Langkah pertama yang dilakukan Nabi saw. Setelah mendapatkan perintah dakwah secara terang-terangan yaitu mengumpulkan dan mengundang keturunan Abdul Manaf yang terdiri dari Bani hasim, Bani Muthalib, Bani Naufal, dan Bani Abdusy Syam.
Salah satu keluarga yang siap membantu beliau adalah Ali bin Abi Thalib. Abu Thalib berjanji akan selalu melindungi Nabi dari ancaman kaum Quraisy, walaupun selama hidupnya Abu Thalib tidak pernah mengucapkan dua kalimat Syahadat.
Langkah selanjutnya Rasulullah mengumpulkan masyarakat Makkah di Bukit Syafa. Beliau berpidato dan menyeru kepada semua penduduk Makkah agar meninggalkan kebiasaannya menyembah patung dan segera menyembah Allah swt. Serta mengakui Muhammad sebagai utusan Allah.
Ketabahan Nabi Muhammad saw dan Para Sahabat
A. Faktor-Faktor yang Mendorong Kaum Quraisy Menentang Dakwah Nabi
Pada awalnya kaum Quraisy mengira bahwa ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad tidak akan bertahan lama dan tidak akan mendapatkan pengikut. Akan tetepi setelah ajaran Islam berkembang luas dan memproleh pengikut yang cukup banyak, mereka marah dan menggunakan berbagai cara untuk menghentikan dakwah Nabi saw.
Beberapa faktor yang menyebabkan kaum Quraisy menentang dakwah Nabi Muhammad saw, antara lain:
- Persaingan untuk Memperebutkan Kekuasaan – Kaum kafir Quraisy mengira bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad yang berasal dari bani Hasyim, mereka akan berada dibawah kekuasaan Bani Hasyim.
- Persamaan Hak daan Kedudukan – Ajaran Islam yang tidak mengenal perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa. Kaum Quraisy khawatir hak dan kedudukannya akan dismakan dengan budak atau hamba sahaya.
- Takut adanya Kehidupan Akherat – Kaum Quraisy merasa takut akan kehidupan akherat nanti, karena mereka selalu berbuat aniaya
- Alasan Ekonomi – Islam melarang umatnya menyembah berhala, padahal masyarakat Arab kebanyakan bekerja sebagai pembuat patung Betha, Uzza, Mannat, dan Hubal, sehingga mereka hawatir patung nereka tidak terjual
- Setia pada Ajaran Nenek Moyang – Mengikuti kebiasaan nenek moyang sudah merupakan kebiasaan yang turun temurun dalam masyarakat Arab, sehingga mereka sangat berat meninggalkan ajaran tersebut.
- Enggan Meninggalkan Kebiasaan Hidup – Islam melarang kebiasaan mabuk-mabukan, berfoya-foya, dan perilaku buruk lainnya yang sudah menjadi kebiasaan kaum kafir Quraisy.
B. Tekanan Kaum Quraisy terhadap Nabi Muhammad
Sejak berdakwah secara terang-terangan, Nabi saw selalu mendapat rintangan dan tekanan kaum Quraisy. Tekanan-tekanan kaum kafir Quraisy kepada Nabi saw dan para pengikutnya antara lain:
1. Membujuk Nabi Muhammad saw
Kaum Quraisy mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk menemui rasulullah secara langsung dan menawarkan harta, kekuasaan, kedudukan, yang terhormat, dan wanita dengan syarat nabi Muhammad mau menghentikan dakwahnya, namun Nabi dengan tegas menolaknya.
2. Menyebar Fitnah
Setelah gagal membujuk Nabi saw, mereka menyebarkan fitnah bahwa Nabi saw. itu gila dan pembohong. Pemuka Quraisy yang suka menghasud dan menjalek-jelekan Nabi saw antara lain Abu Jahal, Abu Lahab, dan Ummi Jamil (istri Abu Lahab).
3. Menganiaya Nabi Muhammad saw.
Kaum kafir Quraisy melempari Nabi saw. ketika sedang sholat dengan kotoran unta. Uqbah bi Abi Muif pernah mencekik leher Nabi saw. dengan kain, tetapi berhasil diselamatkan Abu Bakar.
4. Mendatangi dan Mengancam Abu Thalib
Kaum Qurais mengutus Walid bin Mughirah mendatangi Abi Thalib. Mereka memerintahkan Abi Thalib agar memerintahkan kepada nabi untuk menghentikan dakwahnya atau menukar Nabi saw dengan Umarah bin Walid. Akan tetapi Abi Thalib menolaknya dengan tegas, dan akan terus membela dan melindungi Nabi saw. dari ancaman kaum Quraisy.
5. Memboikot Bani Hasyim
Kaum kafir Quraisy mengira bahwa dakwah Islam semakin kuat karena mendapat perlindungan dari Bani Hasyim. Mereka akhirnya memboikot Bani Hasyim yaitu dalam hal jual beli, pernikahan, dan mengasingkan Nabi saw. beserta para pengikutnya. Pemboikotan ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan menyebabkan kaum Muslimin mengalami penderitaan yang luar biasa.
C. Tekanan Kamum Kafir Quraisy terhadap Para Sahabat Nabi
Setelah gagal menghentikan dakwah Nabi saw. kaum Qurausy mengganggu para sahabat Nabi saw. yang telah beriman.Berikut inni para sahabat Nabi saw. yang disiksa oleh kaum kafir Quraisy.
1. Bilal bin Rabah
Bilal bin Rabah adlah budak milik Umayyah bin Khalaf. Beliau diisiksa dengan cara lehernya diikat memakai tali yang panjang dan diberikan pada anak-anak untuk dipermainkan. Siksaan itu tidak merubah keyakinan Bilal bin Rabah, dia tetap beriman kepada Allah dengan mengucapkan “Ahad, Ahad”. Bilal akhirnya dibebaskan oleh Abu Bakar dan menjdi pengikut Nabi saw. yang setia. Karena keindahan suaranya, Bilal ditugaskan menjadi seorang Muazin atau orang yang mengumandangkan adzan.
2. Keluarga Sumayyah
Keluarga Sumayah terdiri atas Sumayyah, Yasir(suaminya), serta dua anaknya Amar bin Yasir dan Abdullah bin Yasir. Abu Jahal memanggang keluarga Sumayyah diatas api yang menyala-nyala. Mereka semua meninggal kecuali Amar dengan izin Allah, api yang membakarnya terasa dingin.
3. Labibah
Labibah disiksa oleh keluarga Umar bin Khattab karena masuk Islam, sebelum akhirnya dibebaskan oleh Abu Bakar.
4. Ummu Unais
Budak milik Aswad bin Abdi Yaqus ini dianiaya oleh majikannya dan di merdekakan oleh Abu Bakar.
5. Abu Fakiah
Budak dari Shofwan bin Umayyah ini disiksa di atas pasir yang panas dan dipaksa untuk meninggalkan ajaran Islam.
6. Usman bin Affan
Usman disekap oleh pamannya (Hakam bin As) serta ibunya, kemudian diasingkan ke tempat yang jauh dan dipaksa untuk meninggalkan ajaran Nabi. Karena keyakinannya yang teguh, beliau rela diusir dari keluarganya.
7. Zubair bin Awwam
Zubair diancam oleh ibunya sendiri. Dia disekap dan dipaksa untuk keluar dari agama Islam. Zubair diusir dari rumahnya karena tetap mempertahankan akidahnya.
8. Amir bin Fuhairah
Seorang budak yang disiksa tuannya sampai salah satu sarafnya rusak dan hilang ingatan, sebelum akhirnya dibebaskan oleh Abu Bakar.
9. Nahdiyah
Budak perempuan milik Walid bin Mugirah ini disiksa sampai hampir meninggal, sebelum dibebaskan oleh Abu Bakar.
10. Zunairah
Budak Abu Jahal ini disiksa sampai matanya buta, sebelum akhirnya dimerdekakan oleh Abu Bakar.
11. Khabab bin Ars
Budak milik Ummi ‘Amar ini disiksa dengan besi panas yang ditusukkan ke badannya dari belakang, namun dia tetap beriman kepada Allah.
D. Kesabaran Nabi dan Para Sahabat
Walaupun dakwah yang dilakukan Nabi saw. dan para sahabat selalu mendapat tantangan dari kaum Quraisy, tetapi hal itu tidak membuat beliau dan para sahabat menyerah.
Nabi dan para sahabat tetap sabar menghadapinya dan mendoakan mereka agar diberi petunjuk oleh Allah swt. Nabi saw. tetap berdakwah dengan cara yang bijaksana, lemah lembut, dan tidak memaksa.