Rukun dan Syarat Nikah dalam Islam September 2023
Rukun dan Syarat Nikah – Sahabat abdan yang dirahmati Allah SWT, Baiklah pada kesempatan kali ini abdan-syakuro.com akan mencoba menyampaikan tulisan mengenai Rukun dan Syarat Nikah. Rukun dan syarat merupakan sesuatu yang harus ada yang dapat menentukan hukum suatu perbuatan tentang sah atau tidaknya perbuatan tersebut dari segi hukum. Dalam pernikahan misalnya, rukun dan syaratnya tidak boleh tertinggal. Artinya, pernikahan tidak sah bila keduanya tidak ada atau tidak lengkap. Perbedaan rukun dan syarat adalah kalau rukun itu harus ada dalam satu amalan dan merupakan bagian yang hakiki dari amalan tersebut. Sementara syarat adalah sesuatu yang harus ada dalam satu amalan namun ia bukan bagian dari amalan tersebut. Itulah Pengertian Syarat dan Rukun.
Adapun Rukun Nikah, Diantaranya :
- Pengantin lelaki (Calon Suami)
- Pengantin perempuan (Calon Isteri)
- Adanya Wali
- Dua orang saksi lelaki
- Ijab dan Qabul (akad nikah)
Syarat-Syarat Bakal Suami
- Islam
- Lelaki yang tertentu
- Bukan mahram dengan bakal isteri
- Bukan dalam ihram haji atau umrah
- Dengan kerelaan sendiri (tidak sah jika dipaksa)
- Mengetahui wali yang sah bagi akad nikah tersebut
- Mengetahui bahawa perempuan itu boleh dan sah dinikahi
- Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu masa.
Syarat bakal isteri
- Islam
- Bukan seorang khunsa
- Perempuan yang tertentu
- Tidak dalam keadaan idah
- Bukan dalam ihram haji atau umrah
- Dengan rela hati (bukan dipaksa kecuali anak gadis))
- Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
- Bukan isteri orang atau masih ada suami
Syarat Menjadi Wali Nikah
- Seorang Wali Haruslah Adil
- Beragama Islam
- Sudah Aqil Baligh
- Seorang Wali Haruslah seorang Lelaki
- Merdeka
- Tidak fasik, kafir atau murtad
- Bukan dalam ihram haji atau umrah
- Waras – tidak cacat akal fikiran atau gila
- Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
- Tidak muflis atau ditahan kuasa atas hartanya.
.Jenis-Jenis Wali
- Wali mujbir: Wali dari bapa sendiri atau datuk sebelah bapa (bapa kepada bapa) mempunyai kuasa mewalikan perkahwinan anak perempuannya atau cucu perempuannya dengan persetujuannya atau tidak (sebaiknya perlu mendapatkan kerelaan bakal isteri yang hendak dikahwinkan)
- Wali aqrab: Wali terdekat mengikut susunan yang layak dan berhak menjadi wali
- Wali ab’ad: Wali yang jauh sedikit mengikut susunan yang layak menjadi wali, jika ketiadaan wali aqrab berkenaan. Wali ab’ad ini akan berpindah kepada wali ab’ad lain seterusnya mengikut susunan tersebut jika tiada yang terdekat lagi.
- Wali raja/hakim: Wali yang diberi kuasa atau ditauliahkan oleh pemerintah atau pihak berkuasa negeri kepada orang yang telah dilantik menjalankan tugas ini dengan sebab-sebab tertentu
.Syarat Ijab
- Pernikahan hendaklah dengan perkataan nikah atau dengan perkataan yang sama maksudnya secara terang dan tepat.
- Tidak diikatkan dengan tempoh waktu tertentu (seperti ikatan perkahwinan yang dijanjikan dan dipersetujui dalam tempoh tertentu dalam nikah kontrak/mutaah)
- Tidak secara taklik. Tiada sebutan prasyarat sewaktu ijab (lafaz akad) dilafazkan
- Tidak boleh menggunakan perkataan kiasan dan sindiran.
- Dilafazkan oleh wali atau wakilnya
Contoh lafaz ijab:
aku nikahkan dikau dengan ….. binti …. (sebutkan nama pengantin perempuan) dengan mas kahwin sebanyak RM …… tunai.”
Syarat Qabul
- Lafaz Qabul (terima) hendaklah sesuai dengan lafaz ijab
- Hendaklah terang dan nyata, bukan kiasan.
- Dilafazkan oleh bakal suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)
- Tidak diikatkan atau mengandungi perkataan yang terbatas tempoh waktunya
- Tidak secara taklik (tiada sebutan prasyarat sewaktu qabul dilafazkan)
- Menyebut nama bakal isteri
- Tidak diselangi dengan perkataan lain.
.Contoh lafaz qabul (akan dilafazkan oleh bakal suami) :
aku terima nikahnya ….. binti …. (sebutkan nama pengantin perempuan) dengan mas kahwin sebanyak RM …… tunai.”
Demikian Rukun dan Syarat Nikah yang bisa admin tulis. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan keilmuan bagi pembaca semuanya.aamin.