Pentingnya Modal Kerja dan Penggunaan Modal Kerja September 2023

Pentingnya Modal Kerja

Modal kerja yang harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari atau perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.

Modal kerja yang cukup memberikan keuntungan atau manfaat bagi perusahaan, seperti diungkapkan oleh Agnes Sawir (2003:134), Djarwanto (2004:89) dan S. Munawir (2004:116-117) antara lain:

  1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
  2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
  3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga.
  4. Menjamin perusahaan memiliki credit standingdan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya untuk kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
  5. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya.
  6. Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada para pelanggan.
  7. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa dan supplies yang dibutuhkan.
  8. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
  9. Kondisi diluar tersebut diatas, yakni adanya modal kerja yang berlebih-lebihan atau sebaliknya terjadi kekurangan modal kerja, keduanya merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Permintaan suatu perusahaan terhadap modal kerja, menurut J. Hampton dan Cecilia L. Wagner yang dikutip oleh Agnes sawir (2003:136-137), dipengaruhi oleh 4 faktor umum dan 5 faktor khusus.

Faktor umum tersebut antara lain:

1.Volume Penjualan
Perusahaan membiayai modal kerja biasanya untuk mendukung penjualan.Banyak perusahaan yang menetapkan aktiva lancar sesuai dengan proporsi penjualan tahunannya.

2.Faktor Musiman
Fluktuasi musiman akan permintaan untuk produk atau jasa mereka. Variasi penjualan akan berdampak pada tingkat modal kerja variabel.

3.Perkembangan Teknologi
Perubahan pada teknologi, yang tentu saja berdampak pada proses produksi, dapat mempunyai pengaruh kuat pada kebutuhan terhadap modal kerja.

4.Filosofi Perusahaan

Kebijakan perusahaan akan berdampak pada tingkat modal kerja permanen maupun musiman.

Sedangkan faktor khususnya adalah:

1.Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar mempunyai perbedaan modal kerja yang mencolok dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar dengan banyak sumber dana mungkin membutuhan modal kerja yang lebih kecil dibandingkan dengan total aktiva atau penjualan.

2.Aktiva Perusahaan
Keadaan bisnis berdampak pada tingkat modal kerja. Sebuah perusahaan jasa tidak akan membutuhkan persediaan. Sebuah perusahaan yang akan menjual secara tunai tidak akan memberikan piutang.

3.Ketersedian Kredit
Jika perusahaan dapat meminjam untuk membiayai dengan kredit maka diperlukan kas yang lebih sedikit.

4.Perilaku /mengahadapi Keuntungan
Suatu jumlah yang relatif besar pada aktiva lancar akan mengurangi keuntungan keseluruhan.

5.Perilaku Mengahadapi Keseluruhan
Makin besar tingkat aktiva lancar, makin kecil risikio.Kas menyediakan keamanan dalam membayar tagihan. Persediaan memberikan risiko yang lebih kecil akan membutuhkan lebih barang untuk dijual.

S. Munawir (2004:117-119)dan Djarwanto (2004:91-94) juga mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja, yaitu:

  1. Sifat umum atau tipe perusahaan.
  2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit / harga beli per unit barang itu.
  3. Syarat pembelian dan penjualan.
  4. Tingkat perputaran persediaan.
  5. tingkat perputaran piutang.
  6. Pengaruh konjungtur (business cycle)
  7. Derajat resiko kemungkinanmenurunnya harga jual aktiva jangka pendek.
  8. Pengaruh musiman.
  9. Credit rating dari perusahaan.

Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.

Agnes Sawir (2003:142), S. Munawir (2004:125-127) dan Djarwanto (2004:98) menjelaskan beberapa penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar yaitu:

  1. Pengeluaran biaya jangka pendek atau ongkos-ongkos operasi perusahaan dan pembayaran utang-utang jangka pendek (termasuk utang dividen)
  2.  Adanya pemakain priveyang berasal dari keuntungan (pada perusahaan perseorangan dan persekutuan)
  3. Kerugian usaha atau kerugianinsidental yang memerlukan pengeluaran kas sehingga menyebabkan berkurangnnya modal sendiri.
  4. Pembentukan dana untuk tujuan atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.
  5. Pembelian tambahan aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan investasi jangka panjang.
  6. Pembayaran utang-utang jangka panjang dan pembelian kembali saham perusahaan.

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==