PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Desember 2023

I.       PENDAHULUAN
A.    Judul
B.     Latar Belakang
1.      Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan proses yang ditata dan diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan. Pengaturan tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk perencanaan pengajaran. Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan pekerjaan mengenai apa yang diperlukan dan apa yang dilakukan.
Demikian halnya perencanaan pengajaran memperkirakan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Mungkin saja dalam pelaksanaannya tidak begitu persisi seperti apa yang telah direncanakan, atau dalam pelaksanaan pembelajaran mengalami hambatan / kesulitan sehingga hasil proses pembelajaran tidak memuaskan.
Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran sangat mungkin terjadi dan penyebabnya terdiri dari beberapa faktor diantaranya :
a.       Ketidakmampuan guru terhadap pelaksanaan pengelolaan kelas, penguasaan kurikulum, pemahaman teknik dan strategi pembelajaran serta pengorganisasian ketatalaksanaan yang ada di dlam kelas
b.      Ketidakmampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
c.       Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada di sekolah sehingga tidak mendukung terhadap kelancaran proses pelaksanaan pembelajaran.
Oleh karena itu untuk meningkatkan proses pembelajaran kami akan melakukan proses perbaikan pembelajaran melalui kegiatan penelitian tindakan kelas yang disertai dengan refleksi diri terhadap segala sesuatu yang akan dilaksanakan di dalam proses perbaikan pembelajaran.
2.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran “Bahasa Indonesia” di kelas V SDN 2 Tanjungkerta Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan :
a.       Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri
b.      Penguasaan siswa terhadap Bahasa Indonesia masih rendah
c.       Siswa kurang gemar membaca buku
d.      Sekolah tidak memiliki ruang perpustakaan
Dari beberapa masalah diatas, maka salah satu masalah yang yang dianggap perlu dan sangat penting sertaharus segera dipecahkan oleh peneliti, yang merupakan akar permasalahan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan akar permasalahannya adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri. Alasan diadakannya penelitian dari kedua masalah tersebut adalah bahwa penguasaan terhadap masalah itu sangat mendesak dan harus segera untuk diadakan perbaikan.
3.      Analisis Masalah
a.       Proses
Setelah mengetahui permasalahan di atas maka untuk mencari penyebab masalah, kami melaksanakan refleksi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Adapun pertanyaannya adalah sebagai berikut :
1)      Pertanyaan penelitian
a)      Apakah guru dalam menjelaskan materi pelajaran menggunakan contoh gambar seri?
b)      Apakah guru dalam menyampaikan materi pelajaran melalui latihan bercerita?
c)      Apakah guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan kerangka cerita?
d)     Apakah guru dalam menjelaskan materi pelajaran melalui pengalaman yang dialami siswa?
e)      Apakah guru menjelaskan materi pelajaran melalui kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari?
b.      Faktor Penyebab
1)      Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
a)      Guru dalam menjelaskan tidak menggunakan contoh gambar seri
b)      Guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak melalui latihan bercerita
c)      Guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak menggunakan kerangka cerita
d)     Guru alam menjelaskan materi pelajaran tidak melalui pengalaman yang dialami siswa
e)      Guru dalam menjelaskan materi pelajaran tidak melalui kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari
c.       Teori dan Pengalaman yang Relevan Mendukung Penyebab Munculnya Masalah
1)      Menurut Jon Lighart bahwa :
a)      Pengajaran hendaknya menghindari intelektualisme dan verbalisme
b)      Untuk menghindari verbalisme, harus diaktifkan kesempatan kepada anak untuk berbuat dan meneliti lingkungan hidupnya.
2)      Menurut Commenius bahwa pengajaran hendaknya memperhatikan minat murid
C.    Rumusan Masalah
Dari hasil analisis permasalahan tersebut di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri melalui contoh gambar seri, latihan bercerita, penggunaan kerangka cerita, pengalaman yang dialami siswa dan kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari?
D.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah :
1.      Untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas
2.      Untuk memperoleh hasil belajar yang memuaskan
3.      Untuk meningkatkan keberhasilan siswa di dalam belajar
E.     Manfaat Penelitian
Karena penelitian ini merupakan proses perbaikan terhadap semua komponen yang terdapat di dalam kegiatan pembelajaran, maka sudah tentu besar sekali manfaat yang dapat dirasakan baik oleh siswa, guru, sekolah / lembaga dan bagi pendidikan secara umum
Adapun manfaat bagi :
1.      Siswa
a.       Dapat meningkatkan hasil belajar
b.      Dapat meningkatkan minat belajar
2.      Guru / Peneliti
a.       Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
b.      Dapat berkembang secara profesional
c.       Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri
3.      Bagi Sekolah / Lembaga
a.       Memiliki pendidik-pendidik yang profesional
b.      Memiliki para siswa yang berprestasi
4.      Bagi Pendidikan Secara Umum
Untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan secara nasional, seperti yang diharapkan di dalam UU SPN No. 2 Tahun 1989.
II.    PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.    Subjek Penelitian
Nama Sekolah             :  SDN 2 Tanjungkerta
Kelas / Semester          :  V (lima) / II (dua)
Mata Pelajaran            :  Bahasa Indonesia
Waktu                         :  1 x 40 menit (untuk masing-masing siklus setiap mata pelajaran)
Jumlah Siswa              :  22 orang
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap siklus tertera pada tabel di bawah ini.
B.     Deskripsi Per Siklus
Siklus I
a.       Rencana
1.      Rencana Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Permasalahan yang kami temukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas kami akan merencanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan cara sebagai berikut :
1)      Guru dalam menjelaskan materi melalui contoh-contoh yang ada pada gambar seri
2)      Guru dalam menyampaikan materi pelajaran melalui latihan bercerita
3)      Guru di dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan kerangka cerita
4)      Guru dalam menjelaskan materi melalui pengalaman siswa
5)      Guru dalam menjelaskan materi pelajaran melalui kejadian yang ada di dalam kehidupan sehari-hari
Rencana tindakan perbaikan ini akan dilaksanakan secara bertahap, untuk siklus ke-1 akan merencanakan tindakan dengan menggunakan point a) dan b), yaitu :
1)      Guru dalam menjelaskan materi melalui contoh-contoh yang ada pada gambar seri
2)      Guru dalam menyampaikan materi pelajaran melalui latihan bercerita
2.      Langkah-langkah Perbaikan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran yang akan kami laksanakan pada perbaikan pembelajaran siklus ke-1 adalah sebagai berikut :
1)      Guru mengarahkan siswa ke dalam situasi belajar yang aktif
2)      Guru mengadakan apresiasi berupa tanya jawab yang mengarah ke materi pelajaran
3)      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4)      Guru menjelaskan materi pelajaran dengan melalui contoh cerita yang ada pada gambar seri
5)      Guru menyampaikan materi pelajaran dengan melalui latihan bercerita
6)      Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok, untuk mendiskusikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
7)      Guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil kerja kelompok
8)      Mengumpulkan materi belajar
b.      Pelaksanaan
1)      Prosedur Pelaksanaan PTK
Langkah-langkah prosedur pelaksanaan PTK, yaitu :
a)      Menetapkan tindakan hasil belajar
b)      Menyusun instrumen
c)      Menentukan teknik pengumpulan data
d)     Menganalisa data
e)      Mengumpulkan data
f)       Menentukan tindakan lanjutan
2)      Teman Sejawat
Pada waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia kami dibantu oleh teman sejawat, yang berperan sebagai pengamat atau supervisor. Tugas pengamat atau supervisor adalah meneliti dan menyelidiki tentang kekurangan dan kelebihan yang dilakukan peneliti ketika sedang melaksanakan proses perbaikan pembelajaran.
Informasi pengamat terhadap perbaikan yang dilakukan peneliti paa pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
a.       Ketika peneliti menjelaskan materi melalui contoh-contoh cerita yang ada pada gambar seri, masih aa siswa yang belum memahami tentang cerita yang ada pada gambar seri
b.      Juga pada saat peneliti menyampaikan materi melalui latihan cerita, peneliti belum melibatkan seluruh siswa
Proses perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia pad siklus ke-1 sudah menunjukkan adanya peningkatan, tetapi belum memuaskan.
3)      Prosedur Khusus
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka sebagai satu langkah tindakan perbaikan pada siklus ke-1 peneliti lebih menekankan pada penjelasan materi dengan penggunaan contoh-contoh cerita yang ada pada gambar seri dan penekanan pada latihan bercerita.
4)      Prosedur Umum
Prosedur umum yang dilaksanakan peneliti dalam perbaikan pembelajaran siklus ke-1 Bahasa Indonesia adalah :
a)      Menentukan rencana tindakan perbaikan
b)      Menentukan langkah-langkah tindakan perbaikan
c)      Melaksanakan prosedur pelaksanaan PTK
d)     Menentukan teman sejawat
e)      Merumuskan teman sejawat
f)       Merumuskan prosedur khusus
g)      Merumuskan prosedur umum
h)      Mengumpulkan data / instrumen
i)        Melaksanakan refleksi
5)      Daftar Nilai Siswa
Keberhasilan proses perbaikan pembelajaran dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa. Hasil evaluasi siswa kami susun dalam daftar nilai siswa sebagai berikut
DAFTAR NILAI SISWA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Siklus 1
No Urut
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
Dede Irma
40
2
Dadi
60
3
Ai Gina
70
4
Acep
50
5
Husna
90
6
Hasna
60
7
Helmalia
70
8
Ismat
70
9
Sopi
60
10
Pipit
70
11
Riyan
70
12
Rizki
80
13
Rudi
60
14
Siti. K
60
15
Sukmara
70
16
Susanti
80
17
Sandi
70
18
Dedi
40
19
Anggi
80
20
Yayang
80
21
Reki
60
22
Redi
40
Jumlah Nilai
1430
Nilai Rata-rata
65
No Urut
Aspek Yang Diobservasi
Kemunculan
Ket.
Ya
Tidak
1
Apakah guru dalam memulai pelajaran mengadakan apersepsi?
2
Apakah guru dalam memulai pelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran?
3
Apakah guru dalam menjelaskan materi menggunakan contoh?
4
Apakah guru dalam menyampaikan materi melalui latihan bercerita?
5
Apakah guru dalam menyampaikan materi menggunakan kerangka cerita?
6
Apakah guru dalam menjelaskan materi melalui pengalaman siswa?
7
Apakah guru dalam menjelaskan materi melalui kejadian yang ada ?
8
Apakah guru dalam melakukan pembelajaran mengadakan variasi?

No Urut
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
Dede Irma
60
2
Dadi
90
3
Ai Gina
90
4
Acep
70
5
Husna
90
6
Hasna
80
7
Helmalia
90
8
Ismat
70
9
Sopi
80
10
Pipit
80
11
Riyan
90
12
Rizki
80
13
Rudi
60
14
Siti. K
70
15
Sukmara
90
16
Susanti
90
17
Sandi
90
18
Dedi
80
19
Anggi
80
20
Yayang
60
21
Reki
70
22
Redi
70
Jumlah Nilai
1730
Nilai Rata-rata
78,6
No Urut
Aspek Yang Diobservasi
Kemunculan
Ket.
Ya
Tidak
1
Apakah guru dalam memulai pelajaran mengadakan apersepsi?
2
Apakah guru dalam memulai pelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran?
3
Apakah guru dalam menjelaskan materi menggunakan contoh?
4
Apakah guru dalam menyampaikan materi melalui latihan bercerita?
5
Apakah guru dalam menyampaikan materi menggunakan kerangka cerita?
6
Apakah guru dalam menjelaskan materi melalui pengalaman siswa?
7
Apakah guru dalam menjelaskan materi melalui kejadian yang ada ?
8
Apakah guru dalam melakukan pembelajaran mengadakan variasi?

No Urut
Nama Siswa
Nilai
Keterangan
1
Dede Irma
70
2
Dadi
90
3
Ai Gina
90
4
Acep
80
5
Husna
90
6
Hasna
80
7
Helmalia
90
8
Ismat
80
9
Sopi
90
10
Pipit
80
11
Riyan
80
12
Rizki
90
13
Rudi
80
14
Siti. K
80
15
Sukmara
90
16
Susanti
90
17
Sandi
80
18
Dedi
90
19
Anggi
90
20
Yayang
70
21
Reki
80
22
Redi
80
Jumlah Nilai
1840
Nilai Rata-rata
83,6

No Urut
Aspek Yang Diobservasi
Kemunculan
Ket.
Ya
Tidak
1
Apakah guru dalam memulai pelajaran mengadakan apersepsi?
2
Apakah guru dalam memulai pelajaran menyampaikan tujuan pembelajaran?
3
Apakah guru dalam menjelaskan materi menggunakan contoh?
4
Apakah guru dalam menyampaikan materi melalui latihan bercerita?
5
Apakah guru dalam menyampaikan materi menggunakan kerangka cerita?
6
Apakah guru dalam menjelaskan materi melalui pengalaman siswa?
7
Apakah guru dalam menjelaskan materi melalui kejadian yang ada ?
8
Apakah guru dalam melakukan pembelajaran mengadakan variasi?

No
Nilai
Banyak Siswa
Jumlah
1
100
2
90
1
90
3
80
4
320
4
70
7
490
5
60
6
360
6
50
1
50
7
40
3
120
8
30
9
20
10
10
Jumlah Nilai
22
1430
Rata-rata Nilai
65
No
Nilai
Banyak Siswa
Jumlah
1
90
8
720
2
80
6
480
3
70
5
350
4
60
3
180
5
50
6
40
7
30
8
20
9
10
Jumlah Nilai
22
1730
Rata-rata Nilai
78,6
No
Nilai
Banyak Siswa
Jumlah
1
100
2
90
10
1080
3
80
10
800
4
70
2
210
5
60
6
50
7
40
8
30
9
20
10
10
Jumlah Nilai
22
1840
Rata-rata Nilai
83,6

c.       Pengamatan
Dalam rangka mengamati berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran, pengamat menggunakan lembar observasi sebagai acuan untuk mengetahui keefektipan tindakan yang dilakukan peneliti dalam proses perbaikan pembelajaran.
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester          : V / II
Hari / Tanggal             :  Senin, 06 Oktober 2008
Fokus Observasi          : Strategi Pembelajaran
d.      Refleksi
Proses perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus ke-1 belum menunjukkan hasil yang berarti karena masih banyak strategi pembelajaran yang belum tersampaikan. Dari hasil evaluasi baru diperoleh nilai rata-rata 65 adapun rincian nilainya adalah sebagai berikut : nilai 90 ada 1 orang, nilai 80 ada 4 orang dan nilai 70 ada 7 orang dan nilai yang masih dibawah 70 ada 10 orang. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan belum menghasilkan pembelajaran yang berarti. Penjelasasan materi yang dilakukan peneliti masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa, begitu juga penjelasan dengan materi melalui latihan bercerita belum melibatkan seluruh siswa.
Siklus II
a.       Rencana
1)      Rencana Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan peneliti pada perbaikan pembelajaran siklus ke-2 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan cara :
c)      Guru dalam menanamkan pemahaman tentang materi pelajaran dengan cara membuat kerangka karangan
2)      Langkah-langkah Perbaikan Pembelajaran
Langkah-langkah yang dirumuskan untuk memperbaiki hasil pembelajaran adalah :
a)      Guru mengarahkan siswa ke dalam situasi belajar yang aktif
b)      Guru mengadakan apersepsi berupa tanya jawab ke arah materi pelajaran
c)      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d)     Siswa mengamati gambar seri yang ditunjukkan oleh guru
e)      Guru memberikan contoh cara membuat kerangka karangan dari gambar seri yang tersedia
f)       Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan materi pelajaran secara berkelompok
g)      Siswa bersama guru mengoreksi hasil kerja kelompok
h)      Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran
b.      Pelaksanaan
1)      Prosedur Pelaksanaan PTK
Langkah-langkah prosedur pelaksanaan PTK, yaitu :
a).    Menetapkan tindakan hasil belajar
b).    Menyusun instrumen
c).    Menentukan teknik pengumpulan data
d).   Menganalisa data
e).    Mengumpulkan data
f).     Menentukan tindakan lanjutan
2)      Teman Sejawat
Tanggapan pengamat terhadap tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti adalah :
a).    Tindakan perbaikan yang dilakukan oleh peneliti terhadap materi pembelajaran dengan memberi contoh cara membuat kerangka karangan, siswa sudah mulai memahami tentang cara yang ada pada gambar seri. Tapi masih ada sebagian kecil siswa yang masih mendapat kesulitan
b).    Sebaiknya peneliti lebih banyak memfokuskan pada latihan membuat kerangka karangan agar siswa merasa terbiasa, terlatih memahami isi cerita yang ada pada gambar seri
3)      Prosedur Khusus
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka sebagai satu langkah tindakan perbaikan pada siklus ke-2 peneliti lebih memfokuskan pada latihan membuat kerangka karangan agar siswa lebih mudah memahami isi cerita yang ada pada gambar seri.
4)      Prosedur Umum
Prosedur umum yang dilaksanakan peneliti dalam perbaikan pembelajaran siklus ke-2  Bahasa Indonesia adalah :
a).    Menentukan rencana tindakan perbaikan
b).    Menentukan langkah-langkah tindakan perbaikan
c).    Melaksanakan prosedur pelaksanaan PTK
d).   Menentukan teman sejawat
e).    Merumuskan prosedur khusus
f).     Merumuskan prosedur umum
g).    Mengumpulkan data / instrumen
h).    Melaksanakan refleksi
5)      Daftar Nilai Siswa
Keberhasilan proses perbaikan pembelajaran apat dilihat dari hasil evaluasi siswa. Hasil evaluasi siswa kami susun dalam daftar nilai siswa sebagai berikut :
DAFTAR NILAI SISWA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Siklus 2
c.       Pengamatan
Dalam rangka mengamati berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran, pengamat menggunakan lembar observasi sebagai acuan untuk mengetahui kefektipan tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti dalam proses perbaikan pembelajaran.
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester          : V / II
Hari / Tanggal             :  13 Oktober 2008
Fokus Observasi          : Strategi Pembelajaran
d.      Refleksi
Proses perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus ke-2 sudah menunjukkan adanya peningkatan hal tersebut didukung dengan diberikannya materi dalam mengarang menggunakan kerangka cerita. Dari hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata 78,6 adapun rincian nilainya adalah sebagai berikut : nilai 90 ada 8 orang, nilai 80 ada 6 orang dan nilai 70 ada 5 orang dan nilai yang masih dibawah 70 ada 3 orang. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan sudah menunjukkan adanya peningkatan, meski belum memenuhi kualitas yang diharapkan. Penjelasasan materi yang dilakukan peneliti masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa, begitu juga penyampaian materi dengan menggunakan kerangka cerita masih belum optimal menyeluruh pemahaman materi pada siswa.
Siklus 3
a.       Rencana
1)      Rencana Tindakan Perbaikan Pembelajaran
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan peneliti pada perbaikan pembelajaran siklus ke-3 pada masa pelajaran Bahasa Indonesia adalah tindakan yang belum dilaksanakan pada siklus ke-1 dan ke-2, yaitu point :
d)     Guru menjelaskan materi melalui pengalaman yang dialami siswa
e)      Guru dalam menerapkan pemahaman materi dengan melalui kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari
2)      Langkah-langkah Perbaikan Pembelajaran
Langkah-langkah yang dirumuskan untuk memperbaiki hasil pembelajaran adalah :
a)      Guru mengarahkan siswa ke dalam situasi belajar yang aktif
b)      Guru mengadakan apersepsi berupa tanya jawab ke arah materi pelajaran
c)      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d)     Siswa mengamat I keadaan di luar lingkungan sekolah
e)      Siswa mengamati kejadian yang terjadi di sekitar lingkungan sekolah
f)       Siswa mendiskusikan temuan secara berkelompok
g)      Guru bersama siswa mengoreksi hasil diskusi
h)      Guru memberi tindak lanjut berupa pekerjaan rumah
b.      Pelaksanaan
1)      Prosedur Pelaksanaan PTK
Langkah-langkah prosedur pelaksanaan PTK, yaitu :
a).    Menetapkan tindakan hasil belajar
b).    Menyusun instrumen
c).    Menentukan teknik pengumpulan data
d).   Menganalisa data
e).    Mengumpulkan data
f).     Menentukan tindakan lanjutan
2)      Teman Sejawat
Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pengamat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus ke-3 mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah :
a)      Dalam proses perbaikan pembelajaran peneliti sudah mengaktifkan siswa dengan cara memberi penjelasan dengan melalui pengalaman yang dialami siswa yang ada disekitar lingkungan sekolah
b)      Peneliti juga sudah lebih menekankan kepada kemampuan siswa melalui penjelasan dengan kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa. Perbaikan pembelajaran pada siklous ke-3, sudah menunjukkan hasil yang diharapkan.
3)      Prosedur Khusus
Perbaikan pembelajaran pada siklus ke-3 peneliti lebih menekankan pada pemberian penjelasan dengan menggunakan pengalaman yang dialami siswa dan kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang dijadikan penulisan karangan.
4)      Prosedur Umum
Prosedur umum yang dilaksanakan peniliti dalam perbaikan pembelajaran siklus ke-3 Bahasa Indonesia adalah :
a)      Menentukan rencana tindakan perbaikan
b)      Menentukan langkah-langkah tindakan perbaikan
c)      Melaksanakan prosedur pelaksanaan PTK
d)     Menentukan teman sejawat
e)      Merumuskan prosedur khusus
f)       Merumuskan prosedur umum
g)      Mengumpulkan data
h)      Melaksanakan refleksi
5)      Daftar Nilai Siswa
Keberhasilan proses perbaikan pembelajaran dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa. Hasil evaluasi siswa kami susun dalam daftar nilai siswa sebagai berikut :
DAFTAR NILAI SISWA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Siklus 3
c.       Pengamatan
Dalam rangka mengamati berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran, pengamat menggunakan lembar observasi sebagai acuan untuk mengetahui keefektifan tindakan perbaikan yang dilakukan peneliti dalam proses perbaikan pembelajaran.
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester          : V / II
Hari / Tanggal             :  Senin, 20 Oktober 2008
Fokus Observasi          : Strategi Pembelajaran
d.      Refleksi
Rata-rata nilai ulangan siswa pada sikus ke-3 sudah mencapai 83,6. hasil perbaikan pembelajaran pada siklus ini sudah menunjukkan adanya peningkatan yang menggembirakan dan sesuai dengan harapan. Adapun rincian nilainya adalah sebagai berikut : nilai 90 ada 10 orang, nilai 80 ada 10 orang dan nilai 70 ada 2 orang. keberhasilan ini dikarenakan peneliti sudah melaksanakan strategi tindakan perbaikan berupa penjelasan materi pelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman siswa penjelasan materi yang dikaitkan dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Per Siklus
1.      Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siklus 1
a.      Rencana
Rencana tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan pada siklus ke-1 adalah :
1)      Guru menjelaskan materi dengan contoh-contoh cerita yang ada pada gambar seri
2)      Guru menjelaskan materi dengan latihan bercerita
Dengan rencana tindakan di atas hasil rata-rata nilai siswa sudah menunjukkan adanya perbaikan dari sebelumnya. Rata-rata nilai siswa pada siklus ke-1 baru mencapai 65
b.      Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran siklus ke-1 adalah :
1)      Mengarahkan siswa
2)      Memberikan apersepsi
3)      Menyampaikan tujuan pembelajaran
4)      Menjelaskan materi dengan contoh
5)      Menjelaskan materi dengan latihan
6)      Pengelolaan kelas dengan metoda diskusi
7)      Mengadakan tindak lanjut
Perbaikan pembelajaran siklus ke-1 sudah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rincian nilai sebagai berikut :
a).    Siswa yang mendapat nilai 90 ada 1 orang
b).    Siswa yang mendapat nilai 80 ada 4 orang
c).    Siswa yang mendapat nilai 70 ada 7 orang
Masih ada siswa yang nilainya dibawah 70 yaitu sebanyak 10 orang.
c.       Pengamatan
Untuk memperoleh data yang lengkap perolehan nilai pada siklus ke-1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
            d.      Refleksi
Keunggulan tindakan perbaikan yang dilaksanakan paa siklus ke-1 terhadap proses pembelajaran adalah :
1)      Dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
2)      Siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran
Sedangkan kelemahan dari rencana tindakan di atas adalah :
1)      Tidak melibatkan seluruh siswa
2)      Kurang memotivasi siswa terhadap materi pelajaran
Siklus 2
a.      Rencana
Rencana tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan pada siklus ke-2 adalah :
1)      Guru menjelaskan materi dengan cara membuat kerangka karangan.
Dengan rencana tindakan di atas hasil rata-rata nilai siswa lebih meningkatkan dari sebelumnya. Rata-rata nilai siswa mencapai 78,6
b.      Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilaksanakan pada perbaikan pembelajaran siklus ke-2 adalah :
1)      Mengarahkan siswa
2)      Memberikan apersepsi
3)      Menyampaikan tujuan pembelajaran
4)      Menjelaskan materi dengan contoh
5)      Menjelaskan materi dengan latihan
6)      Mengadakan diskusi kelompok
7)      Memberikan pengayaan
Perbaikan pembelajaran siklus ke-2 sudah lebih meningkat. Dan hal ini dapat ditunjukkan dengan rincian nilai di bawah ini
a)      Siswa yang mendapat nilai 90 ada 8 orang
b)      Siswa yang mendapat nilai 80 ada 6 orang
c)      Siswa yang mendapat nilai 70 ada 5 orang
Masih ada siswa yang nilainya dibawah 70 yaitu sebanyak 3 orang.
c.       Pengamatan
Untuk memperoleh data yang lengkap perolehan nilai pada siklus ke-2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
NILAI
d.      Refleksi
Keunggulan tindakan perbaikan yang dilaksanakan paa siklus ke-2 terhadap proses pembelajaran adalah :
1)      Dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
2)      Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
Sedangkan kelemahan dari rencana tindakan di atas adalah :
1)      Tidak melibatkan seluruh siswa
2)      Hanya sebagian siswa yang termotivasi untuk belajar
Siklus 3
a.      Rencana
Rencana tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan pada siklus ke-3 adalah :
1)      Guru menerapkan materi pelajaran dengan memalui latihan berdasarkan pengalaman siswa
2)      Guru menerapkan materi pelajaran dengan melalui latihan berdasarkan kejadian yang ada pada kehidupan sehari-hari
Dengan rencana tindakan diatas hasil rata-rata nilai siswa sudah lebih meningkat. Rata-rata nilai siswa sudah mencapai 83,6
b.      Pelaksanaan
Langkah-langkah yang digunakan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah :
1)      Mengarahkan siswa
2)      Memberikan apersepsi
3)      Menyampaikan tujuan pembelajaran
4)      Menjelaskan materi dengan contoh
5)      Menerapkan materi dengan latihan
6)      Mengadakan diskusi kelompok
7)      Memberikan tindak lanjut dan latihan
Perbaikan pembelajaran siklus ke-3 sudah lebih positif sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat ditunjukkan dengan rincian nilai sebagai berikut
a)      Siswa yang mendapat nilai 90 ada 10 orang
b)      Siswa yang mendapat nilai 80 ada 10 orang
c)      Siswa yang mendapat nilai 70 ada 2 orang
c.       Pengamatan
Untuk memperoleh data yang lengkap perolehan nilai pada siklus ke-3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Rekap Perolehan Nilai Bahasa Indonesia
Siklus 3
Grafik Perolehan Nilai Bahasa Indonesia
Siklus 1

NILAI
d.      Refleksi
Keunggulan tindakan perbaikan yang dilaksanakan paa siklus ke-3 terhadap proses pembelajaran adalah :
1)      Pembelajaran lebih bermakna
2)      Melibatkan seluruh siswa
3)      Siswa lebih aktif dan kreatif
Sedangkan kelemahan dari rencana tindakan di atas adalah :
1)      Suasana sedikit menjadi ribut
2)      Membutuhkan waktu yang cukup lama
B.     Pembahasan
1.      Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siklus 1
Perbaikan pembelajaran yang kami lakukan pada siklus ini dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan perbaikan yang sudah dipersiapkan yaitu menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh yang konkrit dan mengadakan latihan bercerita. Pada siklus ini rencana tindakan belum dilakukan semuanya karena waktu yang tersedia sudah habis. Adapun hasil ulangan rata-rata siswa pada siklus ini baru mencapai 64
Siklus 2
Perbaikan pembelajaran yang kami lakukan pada siklus ini dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan perbaikan yang sudah dipersiapkan, yaitu mengadakan latihan membuat kerangka karangan. Pada siklus ke-2 masih ada tindakan perbaikan yang masih beluk dilakukan karena ada kegiatan rapat sekolah yang tak bisa diwakilkan. Adapun hasil rata-rata ulangan siswa siklus ini mencapai 78,6
Siklus 3
Perbaikan pembelajaran yang kami lakukan pada siklus ke-3 dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan perbaikan yang sudah dipersiapkan, yaitu menulis karangan dengan melalui pengalaman siswa dan melalui kejadian yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Pada siklus ke-3 ini semua rencana tindakan perbaikan sudah dilaksanakan. Nilai rata-rata hasil ulangan siswa mencapai 83,6
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari hasil kajian perbaikan pembelajaran yang telah kami laksanakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri akan mengikat apabila seorang guru menjelaskan materi dengan menggunakan contoh gambar seri, melakukan latihan bercerita, membuat kerangka cerita, melalui pengalaman yang dialami siswa yang diserta dengan bercerita tentang kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, disarankan terdapat beberapa hal yang sebaiknya dilaksanakan oleh guru dalam meningkatkan kwalitas pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri disarankan guru untuk menjelaskan secara rinci dari masing-masing gambar yang ada pada gambar seri, memberi latihan cerita nyang diambil dari pengalaman siswa dan pengalaman dari kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru, perlu diadakan kelompok kerja guru sebagai sarana untuk saling berinteraksi bertukar pikiran dan pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang ditemuinya setiap hari, juga kepada pihak-pihak terkait perlu kiranya diperhatikan mengenai pengadaan sarana dan prasarana yang dapat membantu meningkatkan mutu daripada pembelajaran.
C.    Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menulis karangan berdasarkan gambar seri perlu dilakukan tindak lanjut sebagai berikut : Guru perlu mengembangkan kemampuan diri dan rajin menyerap informasi berbagai metode dan model pembelajaran yang dewasa ini banyak dikembangkan. Hendaknya guru dalam membelajarkan siswa menyadari kemampuan siswa yang masih lemah dan terbatas, usia anak adalah usia bermain, anak masih membutuhkan kasih sayang, dan harus menyadari bahwa anak masih membutuhkan kebebasan berpikir dan bernalar.
DAFTAR PUSTAKA
John I. Bolia (1982). Keterampilan Mengelola Kelas, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Soli Abimanyu, Drs., (1984 / 1985). Belajar Mengajar Keterampilan Bertanya, Dasar an LanjutanDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Rafflis Kosasi. (1984 / 1985), Keterampilan Mengadakan Variasi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Raka Joni T. Dr., (1982). Keterampilan Mengobservasi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Wardani I.G.A.K. Dra., (1982). Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta
Warijan, Drs. (1979). Strategi Belajar Menagajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==